Konten dari Pengguna

Tanda-tanda Penyakit Campak Akan Sembuh, Apa Saja?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 November 2022 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Campak adalah suatu infeksi virus menular yang disebabkan oleh paramiksovirus. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput mata), dan ruam kemerahan pada kulit.
ADVERTISEMENT
Umumnya, penularan campak terjadi ketika seseorang menghirup percikan ludah dari penderita campak. Infeksi ini dapat terjangkit dalam waktu 2-4 hari tergantung pada kondisi dan imunitas seseorang.
Jika ia pernah menderita campak, maka seumur hidupnya akan kebal terhadap penyakit ini. Mengutip buku Therapy Herbal Back to Nature karya Aditya Bagus Pratama, dkk., masa inkubasi campak akan berlangsung selama 10-11 hari sebelum gejalanya muncul.
Saat sembuh, penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa kerusakan neurologis akibat peradangan otak. Bagaimana tanda-tanda penyakit campak akan sembuh? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Tanda-tanda Penyakit Campak Akan Sembuh

Tanda-tanda penyakit campak akan sembuh dapat diketahui ketika pasien tidak lagi merasakan gejalanya. Hal ini mencakup demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang dirasakan.
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock
Ketika ruam dan bercak kemerahan pada kulit (rash) tidak lagi muncul, maka infeksi campak akan segera berakhir. Tubuh akan membentuk imunitas baru yang dapat mencegah penyakit ini kambuh lagi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, gejala klinis penyakit campak dapat dibagi menjadi tiga stadium. Dikutip dari buku Epidemiologi Penyakit Menular karya Victor Trismanjaya, dkk (2020), berikut penjelasan lengkapnya:

1. Stadium prodromal

Stadium ini berlangsung selama 3-5 hari yang ditandai dengan gejala klinis berupa panas, malaise, dan anoreksia. Kemudian, 24 jam setelahnya akan timbul gejala coryza, konjungtivitis, dan batuk.
Gejala ini dapat menjadi lebih berat, sehingga memicu ruam muncul pada hari keempat. Kemudian, 2 hari sebelum timbulnya ruam akan timbul Koplik's spot pada mukosa pipi yang berhadapan dengan molar.
Dalam waktu 3 hari, lesi ini akan meningkat jumlahnya dan menyebar ke seluruh membran mukosa. Koplik's spot akan menghilang pada hari kedua timbulnya ruam. Sementara gejala prodromal dapat memburuk ditandai dengan demam yang lebih tinggi.
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock

2. Stadium erupsi

ADVERTISEMENT
Stadium ini ditandai dengan munculnya ruam yang khas berbentuk makulopapuler. Ruam tersebut biasa timbul di daerah muka dan belakang telinga. Kemudian menyebar secara sentrifugal ke dada, punggung, ekstremitas atas, dan ekstremitas bawah.

3. Stadium konvalesen

Stadium konvalesen ditandai dengan munculnya ruam berwarna kehitaman atau gelap. Kondisi ini diikuti dengan deskuamasi kulit yang akan menghilang dalam waktu 7-10 hari.
Biasanya, gejala akan diikuti dengan pembesaran kelenjar limfe yang terlihat dengan adanya limfadenopati di daerah rahang bawah, belakang telinga, dan splenomegali ringan. Timbulnya limfadenopati pada daerah mesenterium akan menimbulkan gejala nyeri abdomen.
Apabila terjadi gejala perubahan mukosa apendiks, dapat menyebabkan terjadinya penutupan lumen apendiks dan akan menimbulkan gejala appendisitis. Selanjutnya, diikuti dengan menurunnya suhu tubuh menjadi normal.
ADVERTISEMENT
(MSD)