Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Tanda-Tanda Tsunami yang Perlu Diketahui untuk Perlindungan Diri
23 November 2022 15:54 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Ensiklopedi Bencana 1 : Tsunami karya Rani Siti Fitriani, dkk., Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di tiga lempeng tektonik. Hal ini menjadikan Indonesia masuk dalam wilayah yang rawan terhadap bencana tsunami. Sebagai pengingat, Indonesia pernah menghadapi bencana tsunami besar yang terjadi di Aceh pada tahun 2004.
Pada saat itu, bencana yang berawal dari gempa yang berpusat di dasar laut Samudera Hindia dengan kekuatan magnitudo 9,3 tersebut memakan korban tewas hingga 230 ribu jiwa. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menetapkan tsunami Aceh sebagai bencana kemanusian terbesar yang pernah terjadi.
Selain gelombang tsunami yang menerjang dengan sangat cepat, minimnya edukasi mengenai kewaspadaan terhadap bahaya bencana tsunami menjadi salah satu faktor yang membuat banyak nyawa melayang.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum paham, berikut tanda -tanda tsunami yang perlu diketahui sebagai salah satu upaya perlindungan diri yang dikutip dari Buku Pintar Penanggulangan Tsunami susunan Puput Alviani.
Tanda-Tanda Tsunami
Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya tsunami, yakni:
1. Gempa bumi
Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat menyebabkan potensi tsunami yang mematikan.
Menurut BNPB, tsunami di Indonesia pada umumnya diawali dengan gempa bumi besar dan susut laut. Biasanya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit setelah gempa bumi besar di bawah laut yang berlangsung lebih dari 20 detik.
2. Surutnya air laut
Usai gempa bumi terjadi, tsunami biasanya ditandai dengan surutnya air laut. Jika terjadi penurunan air laut dengan cepat di luar waktu biasa air laut surut, segeralah mencari tempat perlindungan di ketinggian.
ADVERTISEMENT
Surutnya air laut secara tiba-tiba usai gempa ini disebabkan karena terbukanya lempengan bumi di bawah laut. Alhasil, air laut akan mengisi ruang yang tercipta akibat terbukanya lempeng bumi.
3. Suara gemuruh
Biasanya setelah gempa terjadi, keadaan akan menjadi tenang. Namun, jika tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti suara deru kereta atau pesawat melintas, itu bisa dianggap sebagai tanda datangnya gelombang tsunami.
Banyak korban tsunami mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang. Suara gemuruh ini terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi di bawah laut.
4. Perilaku hewan sekitar
Tanda berikutnya juga bisa dideteksi dari hewan sekitar, salah satunya adalah burung-burung yang akan muncul di area laut. Binatang akan cenderung menjauhi laut karena insting tajam mereka akan bahaya yang datang.
ADVERTISEMENT
5. Aktivitas laut yang tidak biasa
Aktivitas laut yang tidak normal bisa menjadi pertanda tsunami akan terjadi. Contohnya adalah gelombang air laut yang datang secara mendadak dan berulang dengan energi yang sangat kuat. Beberapa menit sebelum adanya gelombang besar, akan ada gelombang-gelombang kecil yang menandai kembalinya air laut ke pantai.
Cara Menyelamatkan Diri dari Tsunami
Untuk meminimalisir korban jiwa, berikut adalah 10 langkah penyelamatan diri saat terjadi tsunami, seperti yang dihimpun Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
ADVERTISEMENT
(ANS)