Konten dari Pengguna
Tantangan AI di Masa Depan Menurut Indonesia AI Report 2025
5 November 2025 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kiriman Pengguna
Tantangan AI di Masa Depan Menurut Indonesia AI Report 2025
Perkembangan AI membawa risiko besar bagi stabilitas pekerjaan manusia. Berikut hasil riset mengenai tantangan AI di masa depan menurut Indonesia AI Report 2025.Berita Hari Ini
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) kini semakin luas dalam menciptakan solusi cerdas di berbagai industri. Meski mampu meningkatkan efisiensi di banyak sektor, kehadiran AI juga menimbulkan kekhawatiran akan perubahan besar di dunia kerja.
ADVERTISEMENT
Dalam praktiknya, AI tidak hanya mempermudah aktivitas manusia, tetapi juga berpotensi menggantikan sejumlah peran di tempat kerja. Sistem generatif kini mulai mengambil alih tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Untuk memahami lebih dalam dampak dan persepsi masyarakat terhadap teknologi AI di Indonesia, kumparan bersama Populix merilis Indonesia AI Report 2025. Riset ini mengidentifikasi sektor-sektor yang paling berisiko terdampak oleh perkembangan teknologi tersebut.
Berikut beberapa temuan menarik terkait tantangan AI di masa depan, khususnya dalam dunia kerja dan transformasi digital di Indonesia.
Tantangan AI di Masa Depan: Analisis Risiko dalam Transformasi Dunia Kerja
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) menghadirkan tantangan besar bagi sektor pekerjaan di masa depan. Berdasarkan Indonesia AI Report 2025, sebanyak 63% responden menilai sektor Teknologi dan IT menjadi yang paling berisiko terdampak pengurangan pekerjaan akibat otomatisasi AI.
ADVERTISEMENT
Hal ini menunjukkan bahwa bahkan sektor yang menciptakan teknologi itu sendiri tak luput dari disrupsi yang ditimbulkannya.
Sementara itu, 61% responden menyebut media kreatif, seni, dan hiburan sebagai bidang paling rawan terdampak, disusul oleh 56% pada media berita.
Teknologi generatif seperti AI image dan text generator kini mampu meniru kreativitas manusia. Inovasi ini menjadi sebuah potensi sekaligus ancaman bagi para pekerja di industri ini.
Sementara itu, sektor pendidikan dan pelatihan (38%) serta retail dan commerce (38%) juga dinilai berisiko. Karena itu, peningkatan kompetensi menjadi penting agar pekerja dapat berkolaborasi, bukan bersaing dengan teknologi.
Menariknya, 30% responden juga menyoroti sektor keuangan dan asuransi yang kini tengah mengalami transformasi digital besar-besaran melalui AI-driven analytics dan otomatisasi layanan.
ADVERTISEMENT
Beberapa sektor tradisional juga mulai terdampak. Misalnya, transportasi dan logistik (21%), manufaktur (20%), serta pariwisata dan kesehatan (masing-masing 20% dan 15%). Data ini menunjukkan bahwa pengaruh AI tidak terbatas pada dunia digital, tetapi sudah merambah ke berbagai lini industri konvensional.
Di samping itu, masyarakat Indonesia menunjukkan kesiapan yang cukup tinggi dalam menghadapi era AI. Teknologi ini tidak dianggap sebagai ancaman, melainkan menjadi peluang untuk beradaptasi dan berinovasi di tengah perubahan besar yang terjadi.
Baca hasil riset lengkap Indonesia AI Report 2025 di sini!
Untuk pengalaman membaca yang lebih nyaman, Klik “View on Slideshare”
ALTERNATIVE DOWNLOAD LINK: kumparan Indonesia AI Report 2025
ADVERTISEMENT
(ANB)

