Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Taqlid Artinya Memahami Agama Islam Secara Lebih Dalam, Bagaimana Hukumnya?
10 Januari 2022 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman NU Online, seorang Muslim harus memahami ijtihad, ittiba’, dan taqlid. Menguasai tiga hal tersebut akan memudahkan seseorang dalam memahami dirinya sendiri dan orang lain.
Taqlid artinya mengikuti ulama mujtahid yang telah memahami agama. Ini adalah hal yang dianjurkan. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mempelajari agama secara mendalam. Allah SWT memerintahkan umatnya untuk memperdalam agama seperti yang tertera dalam QS. At-Taubah ayat 122.
وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.”
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan, taqlid menjadi hal yang penting bagi umat Islam. Apa arti taqlid dalam agama Islam?
Arti Taqlid
Dikutip dari buku Studi Awal Perbandingan Mazhab Dalam Fikih karangan Dr. H. Sapiudin Shidiq, M.Ag., secara bahasa taqlid artinya kalung atau rantai yang dikalungkan pada leher untuk hiasan pada perempuan atau hewan sebagai tanda pengenal.
Sedangkan secara istilah, taqlid artinya beramal menggunakan pendapat orang lain tanpa disertai argumentasi. Sikap orang yang taqlid selalu menerima pendapat orang lain meski tidak mengetahui dasarnya.
Hukum Taqlid
Bagi orang awam, taqlid wajib dilakukan untuk memahami agama secara lebih dalam. Umat Islam dianjurkan bertaqlid kepada ulama yang telah diakui umat secara luas, baik soal akhlak dan sikapnya. Fatwa ulama tersebut juga harus berasal dari Al Quran dan As-Sunnah. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 43 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT
فَسْئَلُوْااَهْلَ الذِكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Maka hendaknya kamu bertanya kepada orang-orang yang ahli Ilmu Pengetahuan jika kamu tidak mengerti.”
Umat Islam tidak boleh bertaqlid kepada sembarang orang yang tidak diketahui kemasyhurannya. Taqlid seperti ini dapat berujung kesesatan. Taqlid buta atau taqlid yang dilakukan pada sembarang orang merupakan tindakan yang dilarang agama.
(DND)