Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Khutbah Jumat Sesuai Syariat Islam
18 Januari 2021 18:26 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang khatib perlu memahami tata cara khutbah Jumat sesuai syariat Islam . Sebab khutbah merupakan salah satu media yang strategis untuk dakwah Islam. Selain itu pemenuhan syarat dan rukun khutbah merupakan salah satu hal yang menetukan absahnya ibadah sholat Jumat .
ADVERTISEMENT
Bada’ius Shana’i menyebut bahwa khutbah secara umum adalah perkataan yang mencakup pujian kepada Allah, sholawat kepada Rasullullah, doa, serta pelajaran dan peringatan bagi kaum muslimin. Lantas bagaimana tata cara khutbah Jumat yang benar?
Syarat Khutbah Jumat
Khutbah Jumat dilakukan dengan memperhatikan sejumlah syarat. Berikut ini adalah syarat-syarat khutbah Jumat:
ADVERTISEMENT
Rukun Khutbah Jumat
Khutbah Jumat wajib dimulai dengan bacaan pujian kepada Allah SWT. Khatib hendaknya mengucapkan lafadz seperti Alhamdulillah atau bisa juga dengan Asy-syukru lillahi.
Selain memuji Allah SWT, khatib juga harus membaca sholawat nabi sebagai bentuk pujian, sanjungan, dan doa yang ditujukan kepada Rasulullah SAW. Salah satu contoh sholawat yang bisa diucapkan adalah:
"Allahumma sholli wa sallam alaa muhammadin wa alaa alihii wa ash haabihi wa man tabiahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin."
Khutbah harus berisi pesan ajakan untuk bertakwa pada Allah SWT. Khatib bisa mengucapkan bacaan berikut ini:
Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuuut-taquullaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna ilaa wa-antum muslimuun.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim”.
Rukun khutbah Jumat selanjutnya adalah membaca ayat suci Alquran pada salah satu khutbah. Ayat yang dibaca setidaknya merupakan satu kalimat lengkap agar dapat dimengerti maksudnya.
Khutbah ditutup dengan doa untuk kaum mukmin. Doa penutup khutbah yang biasa dipanjatkan adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
ADVERTISEMENT
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Allahummagh fir lilmuslimiina wal muslimaati, wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa’I minhum wal amwaati, innaka samii’un qoriibun muhiibud da’waati.
Robbanaa laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtho’naa. Robbanaa walaa tahmil ‘alaynaa ishron kamaa halamtahuu ‘alalladziina min qoblinaa.Robbana walaa tuhammilnaa maa laa thooqotalanaa bihi, wa’fua ‘annaa wagh fir lanaa war hamnaa anta maw laanaa fanshurnaa ‘alal qowmil kaafiriina.
Robbana ‘aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah wa qinaa ‘adzaabannaar. Walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
(ERA)