Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri
3 Februari 2025 17:04 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Islam , ada kondisi tertentu yang membuat seseorang dilarang mengerjakan ibadah wajib dan sunah, salah satunya yaitu kondisi junub setelah melakukan hubungan badan dengan pasangan halal.
ADVERTISEMENT
Ketika dalam kondisi junub, seorang Muslim perlu melakukan mandi wajib untuk menyucikan badannya dari hadas besar. Amalan ini tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena ada ketentuan khusus yang perlu dipenuhi.
Dalam Islam, tata cara mandi wajib setelah berhubungan suami istri sudah diatur dengan jelas, mulai dari niat hingga urutannya. Proses ini perlu dipahami agar ibadah dinilai sah dan diterima oleh Allah SWT. Lantas, seperti apa kaidah yang benar?
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan
Mandi wajib dilakukan untuk menyucikan diri dari hadas besar, termasuk setelah melakukan hubungan suami istri. Ini merupakan bagian dari ibadah yang ditujukan kepada Allah SWT, sehingga harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Tata cara mandi wajib setelah hubungan suami istri sebenarnya sama seperti mandi wajib karena kondisi lain seperti haid, nifas, ataupun keluar air mani karena syahwat. Jadi setiap Muslim yang sudah baligh wajib mengetahui tata caranya.
Dirangkum dari buku Pendidikan Islam Informal oleh Dra. Romlah, M.Pd.I, berikut panduan mandi wajib setelah berhubungan suami istri yang bisa Anda simak:
اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
Allahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi.
Artinya: "Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan."
ADVERTISEMENT
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: "Aku berniat melakukan mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta'ala."
ADVERTISEMENT
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikan lah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikan lah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri."
Perkara yang Menyebabkan Seseorang Wajib Mandi Besar
Selain hubungan suami istri, ada kondisi lain yang mengharuskan seseorang melakukan mandi wajib. Dihimpun dari Pendidikan Islam Informal oleh Dra. Romlah, M.Pd.I., berikut beberapa di antaranya yang perlu Anda ketahui:
ADVERTISEMENT
1. Keluarnya Mani
Seseorang yang mengeluarkan mani, baik karena syahwat atau sebab lainnya harus melakukan mandi wajib. Ketentuan ini dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW.
Dari Abi Sa'id Al Khudri dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Hanyalah air itu (yakni mandi) adalah karena air pula (yakni karena keluar air mani. " (HR Muslim)
2. Suci dari Haid dan Nifas
Setelah selesai dari masa haid dan nifas, perempuan harus melakukan mandi wajib sebelum mulai beribadah. Tata caranya sama seperti mandi wajib setelah melakukan hubungan suami istri.
3. Meninggal dalam Keadaan Muslim
Sebelum dikafani dan dikuburkan, Muslim yang meninggal dunia harus dimandikan terlebih dahulu. Namun mandi wajib tidak diharuskan bagi jasad yang mati syahid, baik karena berjuang di medan perang ataupun alasan lainnya.
ADVERTISEMENT
Larangan Orang yang Sedang Berjunub
Orang yang sedang dalam kondisi junub dilarang melakukan ibadah wajib ataupun sunah. Adapun sejumlah larangan yang perlu dijauhi antara lain:
(NSF)