Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Shalat Istisqa Beserta Dalil, Niat, dan Doanya
10 September 2021 8:01 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim, mayoritas ahli fikih berpendapat bahwa hukum shalat istisqa adalah sunnah muakkadah. Artinya, ini adalah amalan sunnah yang dilakukan untuk menyempurnakan suatu ibadah wajib dan dianjurkan dilakukan sebab tingkatannya hampir mendekati ibadah wajib.
Dalil- Dalil Sholat Istisqa
Dikutip dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah oleh Muhammad Ajib, Lc., MA, para ulama menyebutkan ada beberapa dalil yang menunjukkan tentang sunnahnya mengerjakan shalat Istisqa ketika dilanda kemarau panjang, yaitu:
1. Alquran Surat Nuh ayat 10-12
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا
Artinya: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10 – 12)
ADVERTISEMENT
2. Hadist Riwayat Al Bukhari Musli, Abu Dawud & At-Timidzi
"Dari Abbad bin Tamim dari pamannya, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah keluar bersama orang-orang untuk minta hujan. Lalu beliau shalat istisqa 2 rakaat dengan mengeraskan bacaan. Beliau merubah posisi selendangnya, dan mengangkat kedua tagannya untuk berdoa dengan menghadap kiblat." (Hadist Riwayat Al bukhari Musli, Abu Dawud & At-Timidzi)
Ketentuan Shalat Istiqa
Masih dari sumber yang sama, ada beberapa hal yang harus diketahui oleh umat Muslim sebelum melakukan shalat Istiqa, yakni:
1. Diawali dengan taubat masal.
2. Memperbanyak amal sholih seperti shodaqoh.
3. Berpuasa selama 4 hari sebelum sholat istisqa.
4. Bertawassul dengan amal sholih.
5. Tidak dianjurkan memakai wewangian.
6. Waktu shalat istisqa boleh kapan saja.
ADVERTISEMENT
7. Disunnahkan berkhotbah setelah shalat istisqa.
8. Tata cara takbir sama seperti shalat ied.
9. Tidak ada adzan & iqamah.
Niat, Tata Cara, dan Doa Shalat Istisqa’
Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Zezen Zainal Alim, tata cara shalat ini sama seperti shalat Id, namun ada perbedaan pada bacaan niatnya, yaitu:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal istisqā’i rak‘ataini (imaaman/ma’mūman) lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah.”
Tata Cara Shalat Istisqa
1. Shalat dua rakaat dengan beberapa ketentuan.
Rakaat pertama: takbir tujuh kali sebelum membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan rukuk, sujud, duduk di antara sujud, dan sujud kedua seperti salat sunah pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Rakaat kedua: takbir lima kali sebelum membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, dan salam.
2. Khotbah shalat istisqa, dilakukan sebelum atau setelah salat.
Beberapa ulama berpendapat, khotbah lebih utama dilakukan seetelah shalat istisqa.
Saat berkhutbah, dianjurkan khatib memakai selendang dan para jamaah memperbanyak istighfar, merendahkan diri, dan meyakinkan diri dengan penuh harapan kepada Allah akan memberikan hujan .
Kemudian pada khutbah yang kedua, khatib dianjurkan berdoa dengan menghadap kiblat dan membelakangi makmum sambil berdoa bersama dengan suara keras. Ketika berdoa, khatib memindahkan selendangnya dari sebelah kanan ke sebelah kiri atau sebaliknya. Lalu, khatib mengangkat tangan dan berdoa dengan khusyuk.
ADVERTISEMENT
Doa Setelah Khutbah Shalat Istisqa
Selanjutnya adalah membaca doa setelah khutbah shalat istisqa dengan bacaan:
Alhamdulillahi rabbil alamiin. Arrahmaanirohiim, maliki yaumid diin. La ilaaha illa anta. Antal Ghani wa nahnul fuqaraa. Anzil alainaal ghitsaa, waj’al maa anzalta alainaa quutan wa balaaghan ilaa hiin. Allahumma innaka amartanaa bidu’aa ika wa wa’adtanaa ijaabatakan faqa da’aunaka kamaa amatanaa, fastajib lanaa kamaa wa’adtanaa. Allahumma famnun alainaa bimaghfirati maa qarafanaa wa ijaabataka fii suqyaananan wasiatan arzuqana.
Artinya:
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih, Maha penyayang, yang menguasai pada hari kiama. Tidak ada tuhan selain Allah, Dia yang melakukan sesuatu yang dikendaki-Nya. Ya Allah, tiada tuhan selain Engkau. Engkau Mahakaya sedangkan kami Maha Miskin, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah hujan yang Engkau turunkan sebagai kekuatan kami sampai hari Kiamat.
ADVERTISEMENT
Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan pada kami untuk berdoa, dan berjanji akan mengabulkan permintaan kami, maka kami telah meminta pada Engkau seperti apa yang telah Engaku perintahkan pada kami dan kabulkanlah permohonan kami seperti yang telah Engkau perintahkan. Ya Allah, karuniakanlah ampunan dengan apa yang aku perbuat dan berikanlah siraman hujan yang luas.
(IPT)