Konten dari Pengguna

Telur Asin Berasal dari Mana? Ini Penjelasan dan Cara Membuatnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 September 2022 12:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Telur merupakan salah satu makanan yang mengandung banyak gizi seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Telur juga mudah untuk diolah menjadi beragam jenis makanan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, telur mudah rusak. Kerusakan ini dapat terjadi secara alami, kimiawi, ataupun akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur.
Oleh karena itu, pengawetan telur sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur. Salah satunya dengan dibuat sebagai telur asin atau diasinkan.
Dengan melakukan proses pengasinan atau pengawetan membuat telur akan bertahan lebih lama. Lantas, telur asin berasal dari mana dan bagaimana cara membuatnya? Simak penjelasannya di bawah ini.

Telur Asin Berasal dari Mana?

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay
Dihimpun dari buku Industri Pengolahan Telur, Herly Evanuarini, dkk., mengatakan telur itik biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan telur asin. Sebab, telur itik memiliki ukuran pori-pori yang besar, cangkang yang lebih tebal serta bau yang lebih amis daripada telur ayam sehingga dapat menghasilkan rasa yang lebih enak.
ADVERTISEMENT
Pori-pori besar pada telur itik akan memudahkan molekul garam masuk ke dalam telur.Anda juga dapat menggunakan telur bebek sebagai bahan baku pembuatan telur asin.
Ada dua cara dalam membuat telur asin, dengan penyuntikan secara langsung dan pengasinan menggunakan bubukan bata merah atau bumbu dapur.
Mengutip buku Membuat Telur Asin Aneka Rasa karya Warisno, cara yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menggunakan bubukan bata merah yang dicampur dengan garam dapur. Alasannya karena bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh.
Telur yang telah diasinkan tahan disimpan lebih dari satu bulan. Ini karena garam berperan sebagai pengawet dan antiseptik yang mampu menghambat pembusukan pada telur.
Selain proses pembuatannya yang mudah, pengawetan telur asin dapat meningkatkan citra rasa yang unik serta memiliki tekstur yang berbeda pada bagian kuning telur. Kuning telur akan bertekstur masir atau agak berpasir sebagai salah satu ciri khas dari telur asin.
ADVERTISEMENT

Cara Membuat Telur Asin

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay
Cara membuat telur asin cukup mudah dan dapat dilakukan sendiri di rumah. Menurut buku Industri Pengolahan Telur, Herly Evanuarini, dkk., metode yang yang dilakukan pada pengasinan telur ada dua yakni, metode basah dan kering.
Kedua metode ini menggunakan sistem pengeraman selama 7 hari sampai dua minggu. Jika lebih dari dua minggu, telur yang dihasilkan akan lebih asin dan akan lebih awet. Jika tidak menginginkan rasa asin yang berlebihan pada telur, cukup didiamkan selama 7 hari.
Pembeda kedua metode ini adalah bahan baku yang digunakan. Dalam metode kering menggunakan balutan pasta dari pasir, bubuk batu bata, yang diberi garam dengan konsentrasi tinggi.
Sedangkan untuk metode basah proses masuknya garam ke dalam telur akan lebih cepat. Namun tekstur bagian putih telur akan lebih cair karena banyaknya air yang masuk ke dalam telur.
ADVERTISEMENT
Berikut ini cara pembuatan dari masing-masing metode pembuatan telur asin:

Metode Kering

Bahan dan alat:
Cara pembuatan:
ADVERTISEMENT

Metode Basah

Ilustrasi telur asin. Foto: Pixabay
Bahan dan alat:
Cara pembuatan:
(ANS)