Konten dari Pengguna

Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Diperingati Setiap 10 Oktober

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
10 Oktober 2021 11:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Perempuan Depresi Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perempuan Depresi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada 10 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini menjadi momen khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan mental bagi tiap orang.
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi, gangguan kesehatan mental menjadi hal yang paling rentan terjadi. Mengingat beban tiap orang semakin bertambah dan tanggungan ekonomi pun semakin berat. Ini menjadi pemicu terjadinya hal-hal buruk yang tak diinginkan.
Menurut WHO (World Health Organization), orang dengan penyakit mental berisiko lebih tinggi meninggal sebelum waktunya. Karena orang tersebut lebih mudah terserang stress dan depresi yang kemudian berakhir dengan bunuh diri.
Untuk itu, peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia penting diperingati sebagai upaya terus meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit mental bagi seseorang. Lantas bagaimana sejarah penetapannya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Hari Kesehatan Mental Sedunia

Ilustrasi Remaja Perempuan Depresi Foto: Shutterstock
Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Peringatan ini merupakan bentuk kegiatan tahunan Federasi Kesehatan Jiwa Dunia dalam menyikapi maraknya gangguan mental secara global.
ADVERTISEMENT
Awalnya, hari ini tidak memiliki tema khusus. Namun, seiring berkembangnya waktu, para pencetus menggagasnya dengan lebih serius.
Melansir laman Hindustan Times, antusiasme masyarakat dalam memeringati Hari Kesehatan Mental Sedunia ini terus tumbuh setiap tahunnya. Beberapa tema awalnya adalah Women and Mental Health (1996), Children and Mental Health (1997), Mental Health and Human Rights (1998) dan Mental Health and Aging (1999).
Persiapan yang dilakukan untuk memeringati spesial ini dibuat berbulan-bulan sebelumnya. Pada beberapa negara, peringatan bisa berlangsung selama seminggu atau bahkan sepanjang bulan.
Tahun ini, Hari Kesehatan Mental Sedunia mengangkat tema "Mental health care for all: let's make it a reality" yang artinya "Perawatan kesehatan mental untuk semua: mari kita wujudkan". Tema ini seakan menjadi pengingat serta harapan bagi semua orang bahwa kesehatan mental ini dapat kita atasi bersama.
Ilustrasi depresi pada perempuan. Foto: Shutterstock
Karena seperti yang diketahui, pandemi COVID-19 telah memperburuk situasi kesehatan mental di beberapa negara. Beberapa layanan kesehatan tidak berjalan maksimal, khususnya yang berkaitan dengan bidang neurologis, kesehatan jiwa dan penggunaan zat psikotropika.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut seharusnya tidak menjadi penghalang untuk terus memaksimalkan pelayanan kesehatan mental bagi semua orang. Perlu adanya upaya ekstra dari berbagai pihak untuk mengatasinya.
Kesenjangan antara orang yang membutuhkan perawatan dan mereka yang memiliki akses ke perawatan juga harus segera diatasi. Belum lagi cakupan pengobatan efektif yang masih terbatas. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam mewujudkannya.
Perlu adanya kesadaran akan kesehatan mental untuk meningkatkan pemahaman dan mengurangi stigma. Selain itu, perlu juga upaya meningkatkan akses ke perawatan kesehatan mental yang berkualitas dan perawatan yang efektif bagi semua pihak.
(MSD)