Konten dari Pengguna

Tembang Dhandanggula: Pengertian, Struktur, dan Contohya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 Desember 2021 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tembang dhandanggula  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tembang dhandanggula Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tembang dhandanggula adalah tembang yang melambangkan kehidupan berumah tangga. Istilah penyebutannya berasal dari kata ‘dhandang’ yang artinya panci.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad Rajul Dinul dalam buku Dialektika Hidup, watak tembang dhandanggula adalah manis, elok, dan menyedapkan. Namun, ada pula yang menyebut tembang ini berwatak luwes dan menyatu.
Tembang dhandanggula cocok digunakan dalam semua kondisi dan suasana, khususnya untuk memberikan sebuah wejangan. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang struktur dan contoh tembang dhandanggula selengkapnya.

Struktur dan Contoh Tembang Dhandanggula

Dikutip dari buku Mantra Kidung Jawa: Mengurai yang Lingual Hingga yang Transedental oleh Wahyu Widodo, struktur matriks tembang dhandanggula dapat diuraikan sebagai berikut:
Ilustrasi tembang dhandanggula. Foto: Dok. Kemenparekraf
Di bawah ini merupakan contoh tembang dhandanggula yang terdapat dalam serat wulangreh karangan Sri Pakubuwana IV. Dikutip dari buku Filsafat Ku karya Wafa Aldawamy, berikut bait lengkapnya:
ADVERTISEMENT
Gampang ewuh wong wadon akrami
lamun gampang luwih saking gampang
yen angel luwih angele
lire tyasireng kakung
mring garwane yayi tan keni
dinuga ing wardaya
gampang ewuhipun
lamun nuju tyase gampang
kinaryaa samya dolanan lir cilik
mring garwa nut kewala.
Artinya:
"Pernikahan perlu bekal cukup. Kedua pengantin akan menempuh hidup baru. Tentu banyak cobaan, ujian dan rintangan. Maka kedua mempelai sebaiknya belajar tentang seluk beluk hidup berumah tangga. Mudah-mudahan menjadi keluarga yang bahagia dan sejahtera. Mereka menempuh hidup bebrayan yang guyup rukun."
Tembang dhandanggula tersebut mengisahkan tentang pasangan suami istri yang memadu kasih atau menjalani pernikahan dengan tujuan untuk memperoleh kebahagiaan. Ini adalah hal yang diidamkan setiap mukmin.
Rasulullah SAW telah memberi teladan kepada umatnya mengenai cara membina keharmonisan rumah tangga. Terlebih, dalam diri Rasulullah sendiri juga terdapat teladan yang terbaik.
Ilustrasi tembang dhandanggula Foto: Faisal Rahman/kumparan
Seorang suami harus menyadari bahwa dalam rumahnya itu ada pahlawan di balik layar, pembawa ketenangan serta kesejukan, yakni sang istri. Mengenai hal itu, Rasulullah SAW bersabda:
ADVERTISEMENT
"Dunia itu penuh dengan kenikmatan. Dan sebaik- baik kenikmatan dunia yaitu istri yang shalihah".
Tembang dandhanggula adalah bentuk nasihat rumah tangga yang diperuntukan bagi umat Muslim. Bait-baitnya yang selalu dikaitkan dengan nash Alquran dan sunnah selalu relevan dengan kehidupan manusia lintas zaman.
Para sunan menciptakan tembang sebagai wejangan sekaligus nasihat untuk umat Islam yang tinggal di wilayah Jawa. Karena dibalut dengan budaya dan adat istiadat setempat, akhirnya tembang ini pun menjadi nasihat yang bersifat universal.
(MSD)