Konten dari Pengguna

Tembung Garba: Pengertian, Fungsi, Jenis-Jenis, Rumus Sandi, dan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
4 Januari 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi Jawa. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi Jawa. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Susunan kata dalam bahasa Jawa disebut dengan tembung. Tembung juga terbagi menjadi beberapa jenis, tembung garba salah satunya. Dalam bahasa Indonesia, tembung garba berarti kata gabungan.
ADVERTISEMENT
Nuraini menjelaskan dalam buku Pepak Basa Jawa Lengkap, tembung garba adalah sebuah kata yang awalnya terdiri atas dua kata atau lebih, kemudian digabung dan dikurangi jumlah sukunya hingga menciptakan sebuah kata baru.
Sederhananya, tembung garba adalah tembung yang terbentuk dari menyingkat dua kata agar mudah dalam pengucapannya dan lebih ringkas. Agar lebih paham, simak penjelasan mengenai tembung garba selengkapnya di bawah ini.

Fungsi Tembung Garba

Menurut Setiyanto dalam buku Paramasastra Bahasa Jawa, penggabungan kata dalam tembung garba berfungsi untuk memenuhi aturan guru wilangan dalam pembuatan tembang macapat. Selain itu, tembung garba juga bisa digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Meski begitu, tembung garba hanya diperbolehkan untuk percakapan antara orang yang usianya sebaya atau lebih muda. Itu karena tembung garba bersifat kiasan. Jadi, apabila ditunjukkan untuk orang yang usianya lebih tua, maka akan kurang sopan.
ADVERTISEMENT

Jenis Tembung Garba dan Contohnya

Buku. Foto: Freepik
Berikut ini adalah jenis-jenis tembung garba dan contohnya yang dikutip dari karya ilmiah berjudul Tembung Garba Wonteng Ing rubrik Macapat Kalawarti Djaka Lodhang oleh Wahyu Retnosari.
Tembung Garba Lumrah
Jenis tembung garba ini dikatakan lumrah karena tidak mengalami perubahan suku kata ketika digabungkan. Contohnya:
Penjelasan: Tembung tersebut berasal dari kata siti dan inggil. Sitinggil artinya tempat yang tinggi dan dihormati.
Penjelasan: Tembung ini berasal dari kata wanodya dan ayu. Wanodyayu artinya perempuan yang cantik.
Tembung Garba Sustrawan
Tembung garba sustrawan adalah gabungan kata yang berasal dari perpaduan dua kata lalu mendapat tambahan huruf “w”. Contoh tembung garba sustrawan:
Penjelasan: Tembung ini berasal dari kata nuju dan ari, lalu mendapat sisipan huruf "w". Nujuwari artinya pada hari.
ADVERTISEMENT
Penjelasan: Tembung tersebut berasal dari kata ratu dan agung yang kemudian mendapat huruf "w". Ratwagung berarti ratu yang agung atau berkuasa.
Tembung Garba Sustra Ye
Jenis tembung ini hampir sama dengan garba sustrawan, namun huruf yang digunakan adalah “y”. Contoh tembung garba sustra ye:
Penjelasan: Tembung ini berasal dari gabungan sedya + arsa yang ditambah huruf "y". Maksud dari kata sedyarsa adalah tujuan atau keinginan.
Penjelasan: Tembung ini juga sama, berasal dari gabungan kata sugih dan arta. Ini maksudnya orang yang punya banyak uang.
Tembung Garba Warga Ha
Jenis tembung garba yang terakhir adalah warga ha. Ciri-cirinya adalah jenis tembung yang dibentuk dengan menambah beberapa huruf seperti:
ADVERTISEMENT
Penjelasan: Tembung ini terbentuk dari nara dan endra lalu kehilangan huruf a.
Penjelasan: Tembung narpendah ini terbuat dari kata narpa dan endah lalu kehilangan huruf a.

Rumus Sandi Tembung Garba

Buku. Foto: Freepik
Tembung garba tidak bisa dibuat sembarangan, harus sesuai dengan rumus sandinya. Mengutip buku Baboning Pepak Basa Jawa karya Budi Anwari, berikut rumus sandi yang digunakan untuk membuat atau membentuk kata menjadi tembung garba:
Contoh: Ana + ing: Aneng.
Contoh: Wira + utama: Wirotama.
Contoh: Nara + endra: Narendra.
Contoh: Ratu + agung: Ratwagung.
ADVERTISEMENT
Contoh: Jalu + estri: Jalwestri.
Contoh: Mungguh + ing: Munggwing.
Contoh: Taksih + alit: Taksyalit.
(NDA)