Konten dari Pengguna

Teori Belajar Konstruktivisme: Pengertian, Tujuan, dan Karakteristiknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
23 Oktober 2021 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 19 November 2024 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Teori belajar konstruktivisme menjadi salah satu teori yang dikenal di dunia pendidikan. Teori satu ini dipelopori oleh Piaget, Bruner, dan Vygotsy pada awal abad 20-an. Konsep teori ini mengacu pada peserta didik yang aktif dan mandiri.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Teori-teori Belajar karya Dr. Muhammad Hasan, S. Pd., M. Pd., dkk., konstruktivisme berasal dari bahasa Inggris, yaitu constructive yang berarti “yang membangun”. Secara ilmiah, konstruktivisme mengandung arti “merancang dan membangun”.
Sementara itu, konstruktivisme menurut filsafat pendidikan artinya upaya membangun tata susunan hidup berbudaya modern. Lalu secara garis besar, konstruktivime mengarah kepada sintesis rasionalisme, empirisme, realtivisme, dan nativisme.
Teori belajar konstruktivisme dapat dikenali dengan karakteristik pembelajaran tertentu. Sebelum mengulas karakteristiknya, simak pengertiannya di bawah ini.
Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Foto: Thinkstock

Pengertian Teori Belajar Kontruktivisme

Berdasarkan informasi dari buku Teori Belajar Bahasa karangan Asih Riyanti dan Tidar Media (2020), Siregar dan Nara (2010) mengartikan teori belajar konstruktivisme sebagai proses pembentukan pengetahuan oleh pelajar itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Menurut teori belajar konstruktivisme, peserta didik akan mencari tahu sendiri pengetahuan untuk mengembangkan konsep dan kemampuan dirinya, sehingga ia menjadi pemikir mandiri.
Teori ini memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berinteraksi langsung kepada benda-benda konkrit dan memperhatikan konsepsi awal diri guna menanamkan konsep yang benar.
Lebih sederhananya, teori ini mengacu pada filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan merupakan bentukan dari diri sendiri. Pengetahuan bukan tiruan realitas atau gambaran dari kenyataan.
Adapun tujuan teori belajar konstruktivisme adalah sebagai berikut:
Ilustrasi Teori Belajar Konstruktivisme. Foto: Thinkstock

Karakteristik Teori Belajar Konstruktivisme

Mengutip buku Strategi Belajar Mengajar tulisan Dr. Pupu Saeful Rahmat, M. Pd (2019), teori belajar konstruktivisme bisa dikenali dengan beberapa karakteristik, antara lain:
ADVERTISEMENT
(GTT)