Tips Mengatasi Kecemasan Akibat Pandemi Virus Corona

Ilustrasi kecemasan. Foto: Unsplash/Christian Erfurt

Jumlah warga Indonesia yang dinyatakan positif virus Corona atau SARS-COV-2 terus bertambah setiap harinya. Kondisi tersebut membuat banyak orang dilanda kekhawatiran.

Kecemasan terhadap pandemi novel coronavirus memang hal yang wajar. Menurut psikolog dari University of California San Fransisco, Elissa Eppel, dalam situs resmi kampus, kecemasan juga memiliki sisi positif, yakni menumbuhkan perilaku pencegahan dan pengamanan.

Namun, kecemasan berlebihan bisa berubah menjadi kepanikan. Kepanikan membuat orang berpikir dan melakukan sesuatu yang tidak rasional seperti panic buying. Kecemasan berlebihan juga membuat kondisi kesehatan makin rentan.

Oleh sebab itu, mengatur emosi penting di tengah kondisi seperti ini. Berikut adalah tips mengatasi kecemasan akibat pandemi Corona.

Batasi Penggunaan Sosial Media

Mengecek media sosial setiap saat memang menggoda. Namun, jika terlalu sering malah berakibat buruk. Berfokus pada hal-hal negatif yang sering disebarkan di media sosial dapat memicu perasaan panik.

Psikolog menyarankan untuk membatasi penggunaan sosial media. Alternatifnya adalah menggunakan sumber yang benar-benar dapat dipercaya. Ini penting agar orang terhindar dari desas-desus dan membantu mereka mendapatkan gambaran yang jelas.

Ilustrasi kecemasan. Foto: Unsplash/Tim Gouw

Analisa Risiko

Menurut profesor Baruch Fischoff dalam laporan American Psychological Association, kecemasan dapat dikurangi dengan melakukan analisa risiko sederhana. Ini bisa dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti:

Redam Kecemasan dengan Mengurangi Risiko

Dengan melakukan analisis risiko sederhana dan dikombinasikan dengan informasi terpercaya, Anda akan mengetahui apa yang harus dilakukan.

Ikuti saran-saran keselamatan dari Kementerian Kesehatan, seperti sering mencuci tangan menggunakan sabun, melakukan social distancing, menghindari kumpulan besar, menjaga imunitas contohnya dengan mengononsumsi makanan yang mengandung vitamin C, olahraga ringan, meditasi, dan lain-lain.

Bersosialisasi

Meski diimbau untuk melakukan social distancing, tetap jalin komunikasi dengan orang-orang dekat seperti keluarga dan teman. Disarankan untuk membicarakan hal-hal selain masalah ini. Berikan dukungan kepada orang-orang yang berada di bawah tekanan dan kecemasan yang besar.

(ERA)