Konten dari Pengguna

Tirta dalam Coaching Guru Penggerak, Ketahui Alurnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
30 November 2023 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi guru penggerak. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi guru penggerak. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memahami alur Tirta dalam coaching sangat penting bagi tenaga pendidik, terutama yang sedang menempuh Pendidikan Guru Penggerak. Tirta merupakan salah satu metode coaching yang dapat membantu mengatasi masalah pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran dan mendorong tumbuh kembang murid.
Guru penggerak juga memiliki andil dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Salah satu caranya dengan memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa.
Program pendidikan guru penggerak berlangsung selama 6 bulan secara daring. Kegiatan belajar dilakukan melalui pelatihan online, lokakarya, konferensi, dan pendampingan.
Selama program, para guru akan diberikan modul pembelajaran berisi berbagai materi kompetensi, salah satunya adalah coaching. Lantas, apa itu Tirta dalam coaching? Berikut penjelasannya.

Pengertian Coaching

Ilustrasi coaching. Foto: Unsplash.
Sebelum membahas metode Tirta dalam program Guru Penggerak, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian coaching.
Secara umum, coaching dapat diartikan sebagai proses pendekatan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemberdayaan individu dengan memfasilitasi pertumbuhan pribadi.
ADVERTISEMENT
Coaching dapat diterapkan di setiap bidang pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan. Dikutip dari buku Supervisi Akademik: Teknik Coaching Peningkat Guru dalam Pembelajaran di Kelas oleh Maryanti (2023), coaching menjadi kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja maupun prestasinya.
Dalam dunia pendidikan, coaching dapat dilakukan oleh guru maupun kepala sekolah. Coaching bertujuan untuk menuntun coachee (murid atau guru) dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.

Alur Tirta dalam Coaching

Ilustrasi coaching. Foto: Unsplash.
Dalam kegiatan pembinaan, peran coach hanya sebagai pendengar aktif. Keputusan atas suatu masalah yang dihadapi ada di tangan coachee. Coaching dalam dunia pendidikan dapat dilakukan dengan metode Tirta.
Dikutip dari Kemdikbud, Tirta merupakan metode coaching yang fokus pada tujuan, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab individu. Pelaksanaan coaching dengan metode Tirta hampir mirip dengan teknik IGROW (Intention, Goal, Reality, Option, dan Will).
ADVERTISEMENT
Berikut ini penjelasan tentang alur coaching dengan metode Tirta:

1. Tujuan

Coaching dengan metode Tirta diawali dengan menetapkan tujuan. Pada tahap ini masing-masing pihak (coach dan coachee) telah menyepakati tujuan pembicaraan yang akan dilaksanakan.
Beberapa hal yang dapat ditanyakan pada tahap tujuan adalah rencana pertemuan, tujuan dari pertemuan, serta ukuran keberhasilan dari pertemuan yang akan dilaksanakan.

2. Identifikasi

Coach akan melakukan pemetaan situasi atau masalah dan menghubungkannya dengan fakta yang ada. Pada tahap ini, coachee dapat mengemukakan kekuatan dan kelemahannya dan mampu mengambil solusi jalan pemecahannya.

3. Rencana Aksi

Rencana aksi adalah rancangan kegiatan yang akan dilakukan sebagai solusi dari suatu permasalahan. Pada tahap ini, coachee dapat menyampaikan strategi untuk menyelesaikan masalahnya.

4. Tanggung Jawab

Pada tahap akhir, coachee membuat komitmen atas hasil yang dicapai. Hasil tersebut kemudian dijadikan acuan untuk mengambil dan menentukan langkah selanjutnya.
ADVERTISEMENT
(GLW)