Konten dari Pengguna

Titah Artinya Apa? Ini Maknanya dalam Hikayat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
20 Januari 2024 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi arti titah. Foto: Unsplash.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi arti titah. Foto: Unsplash.
ADVERTISEMENT
Titah artinya berkaitan dengan kerajaan. Kata tersebut berasal dari ragam klasik yang banyak ditemukan dalam hikayat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Cendekia Berbahasa oleh Erwan Juhara dkk, hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang menceritakan kehidupan kerajaan atau tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kekuatan super, seperti pahlawan, dewa-dewi, maupun para nabi.
Penggunaan titah dalam percakapan sehari-hari saat ini tidak banyak digunakan, kecuali dalam konteks tertentu. Namun pada beberapa kota yang masih memiliki kerajaan atau kesultanan, kata titah masih sering digunakan.
Sebenarnya apa arti titah? Untuk mengetahui makna dan penggunaannya, simak ulasan berikut.

Titah Artinya Apa?

Ilustrasi arti titah. Foto: Unsplash.
Titah dalam Bahasa Indonesia memiliki dua arti yang sangat berbeda maknanya. Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), titah artinya proses belajar berjalan sambil memegang tangan orang tua. Dalam konteks ini, titah bersinonim dengan tatah atau tatih.
ADVERTISEMENT
Selain itu, titah juga dapat dimaknai sebagai kata-kata, ucapan, atau perintah raja yang harus dipatuhi. Kata tersebut berasal dari bahasa Melayu Kuno dan banyak dijumpai dalam hikayat.
Berikut ini beberapa contoh penggunaan kata titah yang tepat:
ADVERTISEMENT

Kosakata Klasik Lain dalam Hikayat

Ilustrasu arti titah. Foto: Unsplash.
Selain titah, ada beberapa kosakata ragam klasik lain yang digunakan dalam hikayat. Sebagian besar kosakata tersebut hampir tidak pernah digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Sebagiannya lagi masih dipakai meskipun secara terbatas. Berikut beberapa kata ragam klasik yang sering dijumpai dalam hikayat.

1. Syahdan

Syahdan termasuk kata penghubung antar kalimat dalam Bahasa Melayu Kuno yang memiliki makna selanjutnya atau lalu. Biasanya, syahdan pada permulaan cerita atau bab.

2. Upeti

Di antara kosakata ragam klasik lain, upeti masih terdengar cukup familiar. Upeti adalah istilah untuk menyebut uang, barang berharga, atau hasil panen yang wajib diserahkan kepada raja atau pemimpin yang berkuasa.

3. Hatta

Seperti halnya syahdan, hatta juga merupakan salah satu kata penghubung. Bedanya, hatta digunakan untuk menghubungkan dalam satu kalimat. Hatta artinya lalu, sesudah itu lalu, atau maka.
ADVERTISEMENT

4. Kisanak

Kisanak adalah kata ganti untuk orang kedua tunggal. Kata ini digunakan untuk menyapa lawan bicara. Merujuk KBBI, kisanak memiliki makna saudara.
(GLW)