Tradisi Natal yang Cuma Ada di Indonesia, Ada Wayang Wahyu hingga Ziarah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
29 November 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi natal. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi natal. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kurang dari satu bulan lagi, umat Nasrani di seluruh dunia akan merayakan Natal. Untuk menyambut hari kelahiran Yesus Kristus ini, berbagai atribut khas Natal selalu menghiasi rumah hingga pusat keramaian. Sebut saja pohon Natal, Santa Klaus, hadiah Natal, hiasan mistletoe, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Namun yang jarang mendapat sorotan adalah tradisi Natal di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia memiliki beragam suku dan budaya. Hal ini juga berpengaruh pada cara masyarakat merayakan hari penting agama yang dianut.
Tahukah Anda bahwa terdapat tradisi Natal dalam bingkaian budaya Indonesia? Jika Anda penasaran, simak laporannya berikut ini:

Wayang Wahyu di Jawa

Wayang kulit. Foto: Wikipedia
Suasana kental budaya Jawa dalam perayaan Natal biasanya akan terasa di gereja-gereja yang terletak di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Pastor atau romo akan memimpin misa dengan menggunakan bahasa Jawa krama. Mereka juga akan mengenakan blankon dan kebaya yang makin menunjukan identitas kejawaan.
Di malam hari, beberapa gereja juga akan menggelar pertunjukan wayang kulit wahyu dengan cerita atau lakon berdasarkan ajaran kitab suci kristiani. Wayang wahyu sendiri diciptakan pada tahun 1959 di Surakarta dan lahir dari gagasan Brother Timotheus L. Wignyosoebroto.
ADVERTISEMENT

Tradisi Ngejot di Bali

Masyarakat bali terkenal dengan tradisi ngejot, yakni mengantarkan makanan kepada tetangga, terlepas dari suku bangsa atau agama orang yang bersangkutan.
Mengutip dari jurnal Membaca Kearifan Lokal Bali Dalam Panggung Kehidupan Berbhineka karya Ni Luh Nyoman Kebayantini, ngejot ini hampir selalu dilakukan ketika hari Raya Galungan bagi umat Hindu, Idul Fitri bagi umat Islam, Waisak bagi umat Budha, dan Natal bagi umat Nasrani.
Semua ini dilakukan karena kesadaran atas kebersamaan sesama warga yang menetap di sana.

Bersih-bersih Kubur di Manado

Ilustrasi lilin. Foto: Pixabay
Menjelang Natal, warga Manado akan berziarah ke makam kerabat mereka dan membersihkan area makam. Mereka akan menaburkan bunga, memasang lilin, dan mendoakan keluarganya yang sudah meninggal.
ADVERTISEMENT
Terkadang, ada juga yang turut serta membawa kue Natal untuk diletakkan di atas pusara. Ini adalah bentuk pengormatan anak keturunan terhadap leluhurnya.
(ERA)