Tujuan Aksi Pemberontakan PKI pada Tanggal 30 September 1965

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tujuan Aksi Pemberontakan PKI Pada Tanggal 30 September 1965 Foto: Kemdikbud
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tujuan Aksi Pemberontakan PKI Pada Tanggal 30 September 1965 Foto: Kemdikbud
ADVERTISEMENT
Aksi pemberontakan PKI pada 30 September 1965 dikenal dengan nama Gerakan 30 September/PKI atau G30S/PKI. Pemberontakan tersebut merupakan bagian dari sejarah kelam Tanah Air yang telah mengancam kelangsungan NKRI.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Sejarah untuk SMP dan MTs karangan Dr. Nana Nurliana Soeyono, MA dan Dra. Sudarini Suhartono, MA (2006), Partai Komunis Indonesia alias PKI menjadi pemeran utama dalam aksi peristiwa berdarah ini, namun yang tampak menonjol adalah kekuatan militer.
Lantas, apa sebenarnya tujuan aksi pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965? Simak jawabannya dalam artikel ini!
Ilustrasi Monumen Pancasila Tujuan Aksi Pemberontakan PKI Pada Tanggal 30 September 1965 Foto: Istimewa

Tujuan Aksi Pemberontakan PKI Pada Tanggal 30 September 1965

Mengutip buku Pasti Bisa Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII yang ditulis oleh Tim Ganesha Operation, tujuan aksi pemberontakan PKI pada 30 September 1965 adalah merebut kekuasaan dari pemerintahan yang sah dan mengganti falsafah Pancasila dengan falsafah lain.
PKI sendiri pernah melakukan pemberontakan di Madiun pada 1948, namun berujung kegagalan. Dua tahun berlalu, PKI muncul kembali dan ikut terlibat dalam kehidupan politik Tanah Air.
ADVERTISEMENT
D.N. Aidit membangun PKI kembali dengan cepat hingga akhirnya muncul sebagai lima partai besar di Indonesia pada 1955. Kondisi sosial politik pada masa Demokrasi Terpimpin membuat PKI untuk bergerak lebih leluasa. Mulai dijalankannya doktrin Nasakom juga mengangkat kedudukan PKI dalam percaturan politik.
Seiring berjalannya waktu, pengaruh PKI berkembang semakin luas di berbagai kalangan. Mulai dari guru, wartawan, seniman, dosen, mahasiswa, kaum cendekiawan, hingga kalangan militer seperti perwira TNI.
Ilustrasi Tujuan Aksi Pemberontakan PKI Pada Tanggal 30 September 1965 Foto: Istimewa

Sejarah Singkat Gerakan 30S/PKI

Pada 30 September 1965, PKI melangsungkan aksi pemberontakannya dengan menculik dan membunuh enam perwira tinggi dan seorang perwira pertama Angkatan Darat. Di antaranya Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. M.T. Haryono, Mayjen. S. Parman, Brigjen. D. I. Panjaitan, Brigjen. Soetoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Andries Tendean,
ADVERTISEMENT
Pagi hari, tepatnya pada 1 Oktober 1965, G30S/PKI berhasil menguasai studio RRI dan kantor PN. Telekomunikasi. Letkol Untung mengumumkan lewat RRI bahwa Gerakan 30 September ditujukan kepada Dewan Jenderal yang berencana mengkudeta Presiden Soekarno.
Mayjen Soeharto berupaya menumpas Gerakan 30 September bersama pasukannya. Langkah pertama yang dilakukan adalah menetralisir dan menyadarkan kesatuan-kesatuan TNI yang dipengaruhi PKI.
Mayjen Soeharto juga meluncurkan pernyataan sebagai berikut:
Aksi PKI dalam G30S/PKI membuat masyarakat murka. Mereka berdemonstrasi menuntut pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya, serta mengadili para tokoh PKI. Akhirnya PKI beserta ormasnya resmi dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Tanah air.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, penyebaran paham komunisme juga dilarang di Indonesia. Sementara itu mereka yang terlibat dengan insiden G30S/PKI ditangkap, ditahan, dan dibuang ke Pulau Nusakambangan atau Pulau Buru.
(GTT)