Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tujuan Penciptaan Manusia dengan Segala Keistimewaannya oleh Allah SWT
23 Maret 2021 10:55 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di antara makhluk lain yang diciptakan Allah SWT, manusia merupakan ciptaan yang memiliki banyak keistimewaan. Selain panca indera yang sempurna, manusia juga diberi akal sehat sehingga dapat membedakan mana yang baik dan buruk.
ADVERTISEMENT
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidakdiketahuinya.” (Q.S. Al-‘Alaq : 1-5)
Dengan segala keistimewaan tersebut, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa Allah menciptakan manusia dengan bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya? Apa sebenarnya tujuan manusia diciptakan?
Sebagai Khalifah di Bumi
Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 30.
وَاِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلٰٓٮِٕكَةِ اِنِّىۡ جَاعِلٌ فِى الۡاَرۡضِ خَلِيۡفَةً ؕ قَالُوۡٓا اَتَجۡعَلُ فِيۡهَا مَنۡ يُّفۡسِدُ فِيۡهَا وَيَسۡفِكُ الدِّمَآءَۚ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَؕ قَالَ اِنِّىۡٓ اَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُوۡنَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi untuk melaksanakan perintah-perintah-Nya. Mengutip jurnal Manusia Sebagai Khalifah dalam Perspektif Islam oleh Rahmat Ilyas (2016), manusia merupakan wakil Tuhan di muka bumi. Dengan kedudukan tersebut, manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan-Nya.
Hal ini menjawab pertanyaan di atas, mengapa manusia diciptakan dengan kondisi yang sebaik-baiknya? Karena, manusia membutuhkan akal pikiran untuk melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah SWT dengan baik.
ADVERTISEMENT
Beribadah dan Mengabdi Kepada Allah SWT
Allah berfirman dalam Al Quran surat Az Zariyat ayat 56-58.
يقول الله عز وجل: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ * مَا أُرِيدُ مِنْهُم مِّن رِّزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَن يُطْعِمُونِ * إِنَّ اللهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Az Zariyat: 56-58)
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Kualitas Manusia dalam Pandangan Al-Qur'an oleh Muhammad Thaib Muhammad, menurut M. Quraish Shihab ibadah itu terbagi kepada dua macam, yaitu:
M. Quraish Shihab juga memaparkan bahwa surat Az Zariyat ayat 56 menjelaskan bahwa Allah menghendaki agar segala aktivitas manusia dilakukan demi Allah, sesuai serta sejalan dengan tuntunan dan petunjuk Allah.
(ADS)