Konten dari Pengguna

Udang Berkembang Biak dengan Cara Apa? Ini Penjelasannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Februari 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 27 Februari 2023 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi udang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi udang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Udang merupakan hewan laut yang memiliki kandungan gizi melimpah. Dalam 100 gram udang, terdapat 21 gram Protein, 0,2 gram Lemak, 0,1 gram Karbohidrat, 136 miligram Kalsium, dan 8 miligram Besi.
ADVERTISEMENT
Kandungan tersebut memiliki dampak yang baik pada tubuh. Mengutip buku Diversifikasi Produk Olahan Hasil Perikanan Laut susunan Rizki Maulani, dkk., bila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, udang dapat menjaga dan meningkatkan sistem metabolisme dan energi pada tubuh.
Udang berkembang biak dengan cara bertelur. Namun, masing-masing jenis udang memiliki teknik pembuahan yang berbeda.
Ada udang jenis vaname, windu, dan lain-lain. Bagi yang ingin beternak udang, simaklah penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Proses Perkembangbiakan Udang Berdasarkan Jenisnya

Ilustrasi udang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Berikut ini penjelasan tentang proses perkembangbiakan udang berdasarkan jenis-jenisnya yang bisa Anda simak:

1. Udang windu

Udang windu memiliki nama ilmiah Penaeus monodon fabricius. Sama seperti jenis udang lainnya, udang windu berkembang biak dengan cara bertelur.
Perkawinan dan pemijahan udang windu terjadi di laut bebas. Biasanya, proses pemijahan ini terjadi pada awal dan akhir musim hujan. Perubahan suhu yang mendadak dapat memberikan rangsangan pada induk udang untuk segera bertelur.
ADVERTISEMENT
Nantinya, induk udang akan menempatkan telur-telur pada batuan di dasar laut. Proses perkembangbiakan tersebut terjadi secara kopulasi, yakni dengan cara merapatkan bagian abdomen masing-masing jenis kelamin.
Kopulasi terjadi sesaat setelah udang betina berganti kulit dan sperma yang terbungkus dalam spermatophora dilepaskan oleh udang jantan dan disimpan dalam thelicum. Bila gomad udang betina sudah matang, maka telur akan dilepaskan dan dibuahi oleh sperma, sehingga terjadilah fertilisasi.

2. Udang vaname

Ilustrasi udang hidup. Foto: Melly Meiliani/kumparan
Dilihat dari bentuk tubuhnya, udang vaname betina memiliki empat organ reproduksi yaitu ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Organ ovarium dan oviduk merupakan organ internal, sedangkan lubang genital dan thelicum merupakan organ internal.
ADVERTISEMENT
Pada udang jantan, ditemui empat organ resproduksi pula yang terdiri dari testis, vas deferens, petasma, dan apendiks maskulina. Dalam perkembangannya, sel sperma yang dimiliki udang vaname jantan akan dialhirkan melalui petasma dan apendiks maskulina.
Udang vaname dapat berkembang biak dengan cara kawin. Udang betina yang telah siap untuk kawin memiliki punggung berwarna oranye dan akan melepaskan feromon untuk menarik udang jantan.
Hasil perkawinannya dapat dilihat dari menempelnya sperma pada tilikum betina. Kemudian, induk udang betina akan mengeluarkan telur setelah 4-5 jam, sehingga pembuahan dapat terjadi.

3. Udang galah

Proses perkawinan udang galah berlangsung di air tawar, sementara penetasan telurnya berlangsung di air payau. Oleh karena itu, udang dewasa yang akan memijah secara alami akan mencari perairan yang berdekatan dengan daerah yang berair payau.
ADVERTISEMENT
Nantinya, telur hasil pemijahan yang telah dibuahi akan diletakkan di bawah perut induk betina dan disangga oleh kaki renangnya. Dijelaskan dalam buku, induk udang galah dengan bobot 50 gram mampu menghasilkan 15.000-25.000 butir telur.
Telur yang baru dibuahi berwarna kuning. Setelah itu, telur akan berubah warna menjadi jingga, cokelat, abu-abu muda, dan abu-abu tua. Telur tersebut akan menetas pada salinitas 11-13% dan akan dilepaskan ke air payau 2-4 hari setelah pembuahan.
(MSD)