Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Universal Banking: Pengertian, Fungsi, hingga Kelebihan dan Kekurangannya
26 September 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perbankan universal atau universal banking adalah suatu sistem perbankan yang menyediakan berbagai macam layanan keuangan. Sistem perbankan ini merupakan kombinasi dari perbankan komersial, perbankan investasi, perbankan pembangunan, asuransi, dan banyak layanan keuangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, universal banking dapat juga dipahami sebagai suatu wadah yang menyediakan berbagai macam produk keuangan yang ada dalam satu atap. Bank yang menerapkan sistem ini dikenal sebagai bank universal.
Universal banking umumnya menawarkan layanan berupa manajemen aset, deposito, pemrosesan pembayaran, konsultasi investasi, penjaminan emisi, transaksi sekuritas, analisis keuangan, anjak piutang, reksadana, kartu kredit, asuransi, pembiayaan perumahan, pinjaman ritel, dan lain sebagainya.
Fungsi Universal Banking
Pada dasarnya, fungsi utama universal banking adalah sistem ini dapat beroperasi sebagai perbankan komersial dan perbankan investasi. Berikut ini adalah masing-masing penjelasan fungsinya.
1. Perbankan Komersial
Perbankan komersial adalah sistem perbankan yang menyediakan berbagai layanan, seperti rekening tabungan bisnis, pinjaman modal, kredit investasi, transaksi perdagangan internasional, hingga perbankan ritel. Bank yang menerapkan sistem ini disebut dengan bank komersial.
ADVERTISEMENT
Mengutipjurnal Expansion of Commercial Banking Powers or Universal Banking is the Cart, Not the Horse oleh John H. Boyd (1999), bank komersial dalam fungsinya sebagai perbankan ritel menawarkan layanan seperti rekening tabungan, deposito, kredit konsumsi, asuransi, hingga fasilitas deposit box.
2. Perbankan Investasi
Perbankan investasi adalah sistem perbankan yang berfungsi sebagai perantara dari dana dan tabungan perorangan dalam pembelian surat-surat berharga perusahaan. Bank yang menerapkan sistem ini dikenal sebagai bank investasi.
Dikutip dari Manajemen Keuangan oleh Agus Zainul Arifin (2018: 122), bank investasi melakukan tugas dengan menghimpun dan mendistribusikan dana jangka panjang yang diperlukan oleh perusahaan dengan cara membeli, menjual, dan menjamin surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan.
Bank investasi menerima simpanan dari pelanggan mereka dan kemudian berinvestasi di berbagai bidang. Bank jenis ini menawarkan berbagai macam portofolio investasi dengan risiko yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Universal Banking
Dirangkum dari Wall Street Mojo, berikut adalah beberapa kelebihan universal banking.
1. Mendapat Kepercayaan Investor
Bank universal umumnya memegang saham ekuitas dari banyak entitas perusahaan. Hal ini memungkinkan bank untuk mendapatkan investor dari perusahaan tempat mereka memegang saham. Para investor tersebut berkemungkinan lebih besar untuk memberikan kepercayaan pada bank jenis ini.
2. Pemanfaatan Sumber Daya yang Optimal
Salah satu tugas bank universal adalah memastikan bahwa ada pemanfaatan yang optimal dari semua sumber daya atau nasabah yang mereka miliki. Bank jenis ini menjalankan usahanya dengan mengevaluasi kemampuan nasabah dalam mengambil risiko.
Bagi nasabah yang mampu menghadapi risiko tinggi, bank akan menyarankan investasi dengan portofolio berisiko. Jika nasabah tidak mampu menghadapi risiko tinggi, maka bank akan menyarankan kepada mereka investasi dengan risiko rendah hingga sedang.
3. Kemudahan Layanan
ADVERTISEMENT
Bank universal menyediakan berbagai macam layanan keuangan di bawah satu atap. Sehingga, nasabah bisa menikmati berbagai layanan tersebut tanpa harus berpindah-pindah ke bank atau lembaga keuangan lain.
Kekurangan Universal Banking
Berikut adalah beberapa kekurangan universal banking.
1. Monopoli
Sebagai lembaga perbankan yang lebih besar, bank universal cenderung melakukan monopoli atau penguasaan pasar secara berlebihan. Kekuatan monopoli ini berpotensi memberikan dampak negatif pada lembaga perbankan lain dan masyarakat. Bahkan, monopoli yang dilakukan bank universal dapat berdampak pada pembangunan ekonomi bangsa secara keseluruhan.
2. Memiliki Aturan yang Berbeda
Seperti yang telah disebutkan, bank universal menawarkan berbagai macam layanan. Layanan yang ditawarkan bank universal ini mungkin berbeda dari jenis bank lainnya.
Akibatnya, aturan yang diterapkan pada bank universal juga bisa sangat berbeda dari bank lainnya. Perbedaan aturan ini mungkin dapat menyulitkan nasabah saat menggunakan jasa lembaga keuangan lain.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh bank yang menerapkan sistem universal banking antara lain Deutsche Bank, JP Morgan Chase, BNP Paribas, Morgan Stanley, UBS, Citigroup, Credit Suisse, Barclays, HSBC, Wells Fargo, dan ING Bank.
(SFR)