Urutan Dzikir Setelah Sholat Fardhu Berdasarkan Hadits

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Februari 2023 12:02 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tasbih untuk dzikir setelah sholat fardhu. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tasbih untuk dzikir setelah sholat fardhu. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Para ulama bersepakat, dzikir setelah sholat fardhu merupakan sebuah amalan yang sebaiknya dilakukan oleh setiap Muslim. Ini merupakan salah satu amalan yang disukai oleh Allah SWT, karena melalui dzikir seorang hamba berupaya untuk selalu mengingat-Nya.
ADVERTISEMENT
Allah berfirman dalam Surat Ghafir ayat 60:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
"Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku (mengingat Allah) akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Menurut Quraish Shihab dalam ceramahnya yang membahas tentang tafsir surat Al Ghafir, yang dimaksud dengan berdoalah kepada-Ku yakni Allah memerintahkan umatnya untuk memurnikan ketaatan hanya kepada Allah semata.
Kemudian, makna orang-orang yang sombong dalam surat Al Ghafir tersebut adalah mereka yang tidak membasahi lisannya dengan menyebut Allah (berdzikir). Maka, berdzikir adalah kegiatan yang dapat menguatkan ibadah seorang Muslim.

Bagaimana Urutan Dzikir Setelah Sholat Fardhu?

Ilustrasi berdzikir setelah sholat fardhu. Foto: Pixabay
Berikut adalah urutan dzikir setelah sholat fardhu singkat yang mengacu pada hadits dan dirangkum dari jurnal Buku Saku Tuntunan Doa dan Dzikir yang dipublikasikan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan.
ADVERTISEMENT

1. Membaca istighfar sebanyak 3 kali

أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Astaghfirullah.
Artinya: “Aku minta ampun kepada Allah."

2. Membaca dzikir allahumma antassalam

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikrom.
Artinya: "Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."

3. Membaca dzikir di bawah ini sebanyak 10 kali

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, biyadihil-khairi, yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. (10x).
Artinya: "Tiada sesembahan selain Allah semata dan satu-satunya. Tiada sekutu atas-Nya, milik-Nyalah segala kekuasaan dan kerajaan dan bagi-Nya setiap pujian, dalam genggaman-Nyalah segala kebajikan, Ia yang Maha menghidupkan lagi mematikan, dan Dialah Dzat yang Maha berkuasa atas segala sesuatu."
ADVERTISEMENT

4. Membaca dzikir di bawah ini sebanyak 7 kali

اَللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
Allahumma ajirnii minan-naar (7x).
Artinya: "Ya Allah lindungi aku dari neraka."

5. Selanjutnya membaca dzikir

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, biyadihil-khairi, wa huwa ‘alaa kulli syai`in qadiir.
Laa haula wa laa quwwata illaa billaahi, laa ilaaha illallaahu, wa laa na’budu illaa iyyaahu, lahun-ni’mah wa lahul fadhlu wa lahuts-tsanaa`ul-husna, laa ilaaha illallaahu mukhlishiina lahuddiina wa law karihal-kaafiruuna.
ADVERTISEMENT
Artinya: "Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan pujian, Di tanganNya kebaikan, Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik,
tiada Tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlaskan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci."

6. Selanjutnya membaca tasbih, tahmid, dan takbir

سُبْحَانَ اللهِ (33 ×)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (33 ×)
اَللهُ أَكْبَرُ (33 ×)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Subhanallah (33x), Alhamdulillah (33x), Allahu akbar (33 x), Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

7. Membaca Ayat Kursi

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwa, al-hayyul qayyum, laa ta`khudzuhu sinatuw-wa laa nauum. Lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardhi, man dzal-ladzii yasyfa‘u ‘indahu illa bi`idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum,
ADVERTISEMENT
wala yuhituna bi syai`in-min ‘ilmihi illa bimaa syaa`, wasi‘a kursiyyuhussamaawaati wal-ardhi, wa laa ya`udhuu hifzhuhumaa wahuwal-‘aliyyul-‘azhiim.
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur.
Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izinNya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka.
Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmuNya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
ADVERTISEMENT

8. Membaca dzikir

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan.
Artinya: “Ya Allah tolonglah aku dalam mengingatMu, dan bersyukur pada-Mu dan beribadah secara baik kepada-Mu”

9. Menutup dengan membaca surah al-Ikhlas, al-Falaq dan al-Nas

Ketiga surat ini merupakan surat Al-Mu'awwidzatain, yakni surat-surat yang istimewa di dalam Al-Qur'an.

Keutamaan Dzikir

Ilustrasi berdzikir memiliki banyak keutamaan. Foto: Pexels
Perintah untuk memperbanyak dzikir dan penjelasan mengenai keutamaannya terdapat pada berbagai ayat Alquran dan hadits. Adapun beberapa keutamaan dzikir yang perlu diketahui umat Muslim, yaitu:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah

Dzikir merupakan sarana mendekatkan diri dan meningat Allah. Dengan berdzikir, umat Muslim dapat merasakan kehadiran Allah yang lebih dekat. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam ayat Alquran berikut:
ADVERTISEMENT
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ
Artinya: "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS Al-Baqarah: 152)

2. Mendapatkan Ketenteraman Hati

Berdzikir dapat meningkatkan rasa bahagia, kedamaian, dan membuat hati menjadi tentram. Hal ini sebagaimana firman Allah berikut:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'd: 28)

3. Mendapat Pahala yang Besar

Dzikir merupakan ibadah ringan tetapi memiliki balasan pahala yang besar. Ibadah ini bisa menjadi pegangan bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam riwayat hadits berikut:
ADVERTISEMENT
"Dari 'Abdullah bin Busr RA bahwa ada seorang lelaki berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang selalu.' Rasulullah menjawab, 'Hendaklah lisanmu selalu basah karena berdzikir kepada Allah.'" (HR. At-Tirmidzi)

4. Amalan yang Dicintai oleh Allah

Dzikir merupakan amalan yang dicintai oleh Allah. Karenanya, umat Muslim dianjurkan untuk selalu memperbanyak dzikir. Hal ini sebagaimana keterangan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban sebagai berikut:
"Dari Mu’adz bin Jabal RA, ia berkata, 'Aku bertanya kepada Rasulullah, 'Amal apakah yang  paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla?' Nabi bersabda, 'Engkau mati dalam keadaan lidahmu basah karena berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.'" (HR. Ibnu Hibban)

5. Menyelamatkan dari Azab Allah

Keutamaan dzikir lainnya adalah mampu menyelamatkan umat Muslim dari azab Allah. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Mu’adz bin Jabal RA dalam riwayat hadis berikut:
ADVERTISEMENT
"Tidak ada amal yang dilakukan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allah, selain dari dzikir kepada Allah Azza wa Jalla." (HR. Ahmad)
(PHR & SFR)