Vaginismus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
11 Mei 2022 18:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi vaginismus. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaginismus. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Vaginismus adalah disfungsi seksual yang terjadi pada vagina. Gangguan ini kerap dialami oleh kaum wanita, baik yang belum maupun sudah menikah.
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, beberapa wanita mungkin pernah mengalami kontraksi otot-otot vagina yang membuat penetrasi menjadi lebih sulit dan terasa menyakitkan. Kondisi itulah yang disebut vaginismus.
Melansir website National Health Service, sejatinya, vaginismus adalah reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut akan beberapa jenis penetrasi vagina. Setiap kali mencoba penetrasi, otot-otot vagina akan menegang dengan sendirinya.
Seperti yang disebutkan di awal, vaginismus bisa dialami semua kaum wanita. Begitu pula bagi wanita yang sebelumnya telah melakukan seks penetrasi tanpa rasa sakit.
Meski dapat mencegah penetrasi, vaginismus tidak mengganggu gairah seksual. Gangguan ini tidak memengaruhi kemampuan penderitanya untuk terangsang dan menikmati jenis kontak seksual lainnya.

Gejala Vaginismus

Ilustrasi vagina. Foto: Shutterstock
Menurut Medical News Today, gejala vaginismus yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, mayoritas dari mereka mengalami gejala-gejala berikut ini:
ADVERTISEMENT
Intensitas rasa nyeri yang diakibatkan vaginismus bisa dalam skala ringan hingga berat. Selain itu, penderita vaginismus akan merasakan sensasi terbakar yang tidak nyaman.
Vaginismus memang tidak mencegah penderitanya untuk terangsang secara seksual. Namun, gangguan seksual ini bisa mengakibatkan rasa cemas berlebihan terkait hubungan seksual. Penderitanya bisa saja berpikir akan menghindari seks atau penetrasi vagina.
Di samping itu, beberapa orang dengan vaginismus juga berisiko memiliki disfungsi seksual lainnya, misalnya kesulitan mencapai orgasme.
ADVERTISEMENT

Penyebab Vaginismus

Ilustrasi Vaginismus. Foto: Shutterstock
Masih mengutip Medical News Today, vaginismus dapat terjadi karena berbagai faktor, terutama stres secara fisik, emosional, maupun keduanya.

1. Faktor Emosi

2. Faktor Fisik

Cara Mengobati Vaginismus

Ilustrasi vaginismus. Foto: Shutterstock
Vaginismus adalah gangguan yang dapat diobati. Berdasarkan informasi dari situs Healthline, vaginismus dapat diobati dengan beberapa cara berikut.

1. Terapi dan Konseling Seks

Saat melakukan terapi dan konseling, penderita vaginismus biasanya akan diberi edukasi mengenai anatomi tubuh dan hubungan seksual itu sendiri. Mereka juga mempelajari informasi tentang otot-otot yang terlibat dalam vaginismus.
ADVERTISEMENT
Umumnya, akan ada sesi konseling bersama pasangan untuk membantu penderita merasa lebih nyaman berhubungan seksual dengan pasangannya.

2. Dilator Vagina

Menggunakan dilator vagina juga menjadi salah satu cara mengobati vaginismus yang disarankan. Dilator vagina merupakan alat berbentuk tabung dari silikon atau plastik yang dimasukkan ke vagina. Fungsinya untuk membantu otot-otot vagina meregang dan lebih fleksibel.
(ADS)