Vaginismus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Vaginismus adalah disfungsi seksual yang terjadi pada vagina . Gangguan ini kerap dialami oleh kaum wanita, baik yang belum maupun sudah menikah.
ADVERTISEMENT
Tanpa disadari, beberapa wanita mungkin pernah mengalami kontraksi otot-otot vagina yang membuat penetrasi menjadi lebih sulit dan terasa menyakitkan. Kondisi itulah yang disebut vaginismus.
Melansir website National Health Service, sejatinya, vaginismus adalah reaksi otomatis tubuh terhadap rasa takut akan beberapa jenis penetrasi vagina. Setiap kali mencoba penetrasi, otot-otot vagina akan menegang dengan sendirinya.
Seperti yang disebutkan di awal, vaginismus bisa dialami semua kaum wanita. Begitu pula bagi wanita yang sebelumnya telah melakukan seks penetrasi tanpa rasa sakit.
Meski dapat mencegah penetrasi, vaginismus tidak mengganggu gairah seksual. Gangguan ini tidak memengaruhi kemampuan penderitanya untuk terangsang dan menikmati jenis kontak seksual lainnya.
Gejala Vaginismus

Menurut Medical News Today, gejala vaginismus yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, mayoritas dari mereka mengalami gejala-gejala berikut ini:
ADVERTISEMENT
- Dispareunia, yaitu hubungan seksual yang menyakitkan. Dalam beberapa kasus, gejala ini disertai dengan rasa sesak dan nyeri yang membuat penetrasi semakin sulit dilakukan.
- Nyeri seksual jangka panjang dengan atau tanpa penyebab yang diketahui.
- Merasa nyeri saat pemeriksaan ginekologi.
- Kejang otot saat mencoba melakukan hubungan seksual.
Intensitas rasa nyeri yang diakibatkan vaginismus bisa dalam skala ringan hingga berat. Selain itu, penderita vaginismus akan merasakan sensasi terbakar yang tidak nyaman.
Vaginismus memang tidak mencegah penderitanya untuk terangsang secara seksual. Namun, gangguan seksual ini bisa mengakibatkan rasa cemas berlebihan terkait hubungan seksual. Penderitanya bisa saja berpikir akan menghindari seks atau penetrasi vagina.
Di samping itu, beberapa orang dengan vaginismus juga berisiko memiliki disfungsi seksual lainnya, misalnya kesulitan mencapai orgasme.
ADVERTISEMENT
Penyebab Vaginismus

Masih mengutip Medical News Today, vaginismus dapat terjadi karena berbagai faktor, terutama stres secara fisik, emosional, maupun keduanya.
1. Faktor Emosi
- Ketakutan, misalnya rasa sakit atau kecemasan soal kehamilan.
- Hubungan yang tidak sehat, misalnya memiliki pasangan yang kasar.
- Pernah mengalami peristiwa traumatis seperti pelecehan atau kekerasan seksual.
2. Faktor Fisik
- Infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi jamur.
- Kondisi kesehatan kurang baik, misalnya mengidap kanker atau lichen sclerosus.
- Melahirkan.
- Menopause.
- Operasi panggul.
- Foreplay yang tidak maksimal.
- Efek samping obat.
Cara Mengobati Vaginismus

Vaginismus adalah gangguan yang dapat diobati. Berdasarkan informasi dari situs Healthline, vaginismus dapat diobati dengan beberapa cara berikut.
1. Terapi dan Konseling Seks
Saat melakukan terapi dan konseling, penderita vaginismus biasanya akan diberi edukasi mengenai anatomi tubuh dan hubungan seksual itu sendiri. Mereka juga mempelajari informasi tentang otot-otot yang terlibat dalam vaginismus.
ADVERTISEMENT
Umumnya, akan ada sesi konseling bersama pasangan untuk membantu penderita merasa lebih nyaman berhubungan seksual dengan pasangannya.
2. Dilator Vagina
Menggunakan dilator vagina juga menjadi salah satu cara mengobati vaginismus yang disarankan. Dilator vagina merupakan alat berbentuk tabung dari silikon atau plastik yang dimasukkan ke vagina. Fungsinya untuk membantu otot-otot vagina meregang dan lebih fleksibel.
(ADS)
Apa itu vaginismus?
Apa saja gejala vaginismus?
Vaginismus disebabkan oleh apa?