Virus Calici pada Kucing: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
7 Desember 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kucing yang sedang berada di dokter hewan. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing yang sedang berada di dokter hewan. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Feline calicivirus atau virus calici merupakan penyebab infeksi saluran pernapasan pada kucing. Virus calici pada kucing ini memiliki tingkat infeksi dan penularan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Virus calici termasuk salah satu jenis cat flu yang paling sering menyerang kucing selain feline herpesvirus atau virus herpes. Mengutip jurnal Calicivirus Infection in Cats oleh Regina Hofmann-Lehmann, dkk., cat flu adalah penyakit pernapasan bagian atas pada kucing yang bisa disebabkan oleh berbagai macam patogen, seperti virus dan bakteri.
Proses penularan virus calici dapat terjadi secara langsung dari kucing terinfeksi kepada kucing sehat. Bisa juga tertular dari tangan pemilik ataupun peralatan kandang kucing yang tercemar virus.

Penyebab Virus Calici pada Kucing

Ilustrasi kucing yang terinfeksi virus calici akan terlihat lesu. Foto: Pexels
Virus calici termasuk ke dalam famili virus bernama Caliciviridae, yakni sekelompok virus yang menginfeksi berbagai hewan vertebrata, termasuk hewan ternak, reptil, burung, dan amfibi. Infeksi virus calici pada kucing biasanya disebabkan oleh penularan virus ketika kucing yang terinfeksi sedang bersin dan mengembuskan napas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penyebaran virus calici dapat melalui cairan yang keluar dari hidung dan mata, serta kotoran kucing yang terinfeksi. Virus ini paling sering menyerang anak kucing.
Wabah virus calici biasanya terjadi di kandang atau rumah yang populasi kucingnya padat, ventilasi dan sirkulasi udara yang tidak baik, kandang yang tidak bersih, suhu lingkungan yang ekstrem, serta kondisi malnutrisi pada kucing.

Gejala Virus Calici pada Kucing

Ilustrasi salah satu gejala virus calici pada kucing dapat terlihat pada bagian mulut. Foto: Pexels
Penyakit infeksi virus calici pada kucing dapat berkembang secara cepat dan tiba-tiba. Jadi, jika kucing awalnya tampak sehat, bisa saja dia akan terlihat lesu dan sakit keesokan harinya.
Mengutip jurnal Feline Calicivirus and Other Respiratory Pathogens in Cats with Feline Calicivirus-Related Symptoms and in Clinically Healthy Cats in Switzerland oleh Alice Berger, dkk., berikut beberapa gejala virus calici yang terjadi pada kucing:
ADVERTISEMENT
Jika kucing kesulitan bernapas atau menolak untuk makan, artinya sudah memasuki fase yang serius. Segera periksakan kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan cepat.
Infeksi saluran pernapasan atas pada kucing umumnya sulit diobati, terutama yang disebabkan oleh virus. Karena belum ada obat antivirus yang benar-benar efektif untuk mengobati infeksi pada kucing.
Penanganan yang dilakukan oleh dokter biasanya berupa terapi pendukung dengan pemberian vitamin dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh kucing.
ADVERTISEMENT
Setelah pengobatan selama 5-7 hari, infeksi virus calici pada kucing biasanya cenderung akan berkurang. Namun, virus umumnya masih berada di dalam tubuh kucing. Virus ini menunggu waktu untuk muncul kembali dan menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas jika kondisinya memungkinkan.
Karenanya, jaga selalu kesehatan dan kebersihan kucing, kandang, dan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan vaksinasi pada kucing untuk mengurangi risiko terkena infeksi saluran pernapasan atas.
(SFR)