Virus Panleukopenia pada Kucing, Ini Penyebab dan Gejala yang Harus Diwaspadai

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Juli 2022 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi virus Panleukopenia pada kucing. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Panleukopenia pada kucing. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus Panleukopenia menjadi momok tersendiri bagi pecinta kucing. Bukan tanpa sebab, virus Panleukopenia memang menular dan cukup berbahaya, bahkan bisa berpotensi fatal hingga menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Virus yang juga dikenal sebagai penyakit Distemper ini sebagian besar menjangkit anak kucing dan kucing yang tidak divaksinasi. Dijelaskan dalam Majalah Cat & Dog, penularan virus Panleukopenia pada kucing biasanya terjadi lewat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Selain itu, kandang dan perlengkapan kucing seperti tempat makan, minum, dan benda lain di sekitarnya juga dapat menyebabkan penularan virus. Karena itu, pemilik perlu memastikan semua peralatan dibersihkan setelah dipakai guna mencegah penularan ke kucing yang masih sehat.
Untuk memahami lebih jauh apa itu virus Panleukopenia pada kucing, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya, berikut informasi selengkapnya yang dapat Anda simak.

Apa Penyebab virus Panleukopenia pada Kucing?

Ilustrasi kucing. Foto: Unsplash
Feline parvovirus (FPV) merupakan penyebab awal virus Panleukopenia pada kucing. Mengutip laman PetMD, virus ini dapat membunuh sel-sel yang tumbuh di dalam tubuh dengan cepat, termasuk sel-sel di sumsum tulang, usus, kulit, serta pada janin yang sedang berkembang.
ADVERTISEMENT
Virus Panleukopenia bekerja dengan cara menekan produksi semua sel darah putih di sumsum tulang. Sel-sel tersebut berperan penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan digunakan untuk melawan infeksi. Tanpa mereka, kucing rentan terjangkit dan menyebarkan virus.
Di sisi lain, sel-sel yang terinfeksi di usus akan mengakibatkan diare, nafsu makan menurun, dan muntah. Dehidrasi parah juga akan terjadi ketika virus sudah menyebar dan tidak segera ditangani.
Seperti yang dijelaskan, virus Panleukopenia terdapat di lingkungan sekitar kucing, seperti alas tidur, tempat makan, kotak pasir, dan lainnya. Virus ini dikatakan dapat bertahan hidup pada suhu ruangan dan suhu beku, serta tetap dapat hidup meski sudah dibasmi dengan penggunaan disinfektan tertentu.

Gejala Virus Panleukopenia

Ilustrasi virus Panleukopenia pada kucing. Foto: Unsplash
Virus Panleukopenia masuk ke dalam tubuh kucing melalui hidung atau mulut. Biasanya, gejala baru muncul 2-7 hari setelah kucing terinfeksi. Ini tergantung pada sistem kekebalan tubuh kucing tersebut.
ADVERTISEMENT
Owner atau pemilik biasanya mengetahui kucing peliharaannya terkena Panleukopenia berdasarkan diagnosis dokter setelah pemeriksaan. Umumnya, pemilik baru akan ke dokter setelah hewan kesayangannya terlihat sangat lemas dan tidak berdaya.
Dalam kondisi tersebut, kebanyakan kucing yang terjangkit virus tidak terselamatkan karena sudah dalam kondisi yang fatal ketika dibawa ke klinik. Untuk meminimalisir risiko tersebut, owner sebaiknya segera membawa kucing ke dokter hewan apabila menunjukkan gejala-gejala berikut:
Sayangnya, sampai sekarang belum ada obat khusus yang mampu menyembuhkan virus Panleukopenia secara menyeluruh. Kesembuhan sangat bergantung pada imunitas atau daya tahan kucing tersebut.
ADVERTISEMENT
(ADS)