Wala Taqrabu Zina Artinya Apa? Ini Penjelasannya tentang Larangan Mendekati Zina

Ilustrasi seorang Muslim yang membaca Alqurat surat Al-Isra ayat 32. Foto: Pexels

Dalam Alquran, lafaz wala taqrabu zina artinya dikaitkan dengan larangan mendekati zina. Lafaz ini merupakan penggalan dari surat Al-Isra ayat 32.

Surat Al-Isra terdiri dari 111 ayat dan merupakan surat ke-17 dalam Alquran. Al-Isra termasuk ke dalam golongan surat Makiyyah atau surat yang diturunkan di kota Makkah.

Adapun lafaz wala taqrabu zina dalam surat Al-Isra ayat 32 berisikan tentang larangan bagi manusia untuk mendekati dan melakukan perbuatan zina. Agar memahami lebih jelas terkait lafaz tersebut, simak pembahasannya di bawah ini.

Wala Taqrabu Zina Artinya Apa?

Ilustrasi memvaca ayat Alquran. Foto: Pexels

Arti dari lafaz wala taqrabu zina adalah "janganlah kamu mendekati zina". Bacaan lengkap surat Al-Isra ayat 32 adalah:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Wa laa taqrabuuzinaa innahuu kaana faa hisyah, wa saaa sabiilaa.

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."

Kalimat wala taqrabu zina merupakan firman Allah yang berisikan larangan untuk para hamba-Nya dari perbuatan zina sekaligus larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.

Surat Al-Isra ayat 32 menjelaskan bahwa segala sikap dan tingkah laku yang dapat membawa kepada zina harus dijauhi. Itu karena laki-laki dan perempuan memiliki syahwat untuk bersetubuh. Apabila seorang laki-laki dengan perempuan berdekatan, akan sulit untuk menghindari gelora syahwat tersebut.

Larangan mendekati zina juga mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Dikutip dari Al-Qur'an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XI oleh H. Aminudin dan Harjan Syuhada (2021: 54), salah satu perbuatan yang mendekati zina ialah khalwat.

Khalwat adalah kondisi berdua-duaan saja antara laki-laki dengan perempuan. Islam mengharamkan khalwat sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut.

"Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah seseorang di antara kalian berduaan dengan seorang wanita, kecuali bersama mahram si wanita.'" (Muttafaqun 'Alaih)

Hadits tersebut menegaskan larangan mendekati zina yang dapat mengantarkan atau menjerumuskan manusia dalam keburukan itu. Sebab, zina adalah perbuatan yang amat keji, melampaui batas dalam ukuran apa pun, dan jalan yang buruk dalam menyalurkan kebutuhan biologis.

Baca Juga: Hukuman bagi Pelaku Zina Ghairu Muhsan dan Zina Muhsan

Ilustrasi Islam melarang perempuan dan laki-laki yang tidak muhrim untuk berdua-duaan. Foto: Pexels

Sebagian besar ulama meyakini bahwa ayat-ayat yang menggunakan kata "jangan mendekati" adalah larangan melakukan sesuatu yang dapat merangsang jiwa atau nafsu.

Dengan demikian, larangan mendekati zina bisa diartikan larangan untuk tidak terjerumus ke dalamnya. Dalam hal ini, berbagai rayuan yang berpotensi mengantarkan kepada langkah untuk melakukan zina.

Masalah perbuatan yang mendekati zina kembali ditegaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini.

"Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, 'Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan pasti akan dijalaninya.

Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah memukul, zina kaki adalah melangkah, hati berkeinginan dan berangan, serta kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.'" (HR. Muslim)

Berdasarkan penjelasan di atas, zina merupakan dosa yang sangat besar dan sikap orang-orang yang suka bermaksiat kepada Allah. Karenanya, umat Muslim harus menjauhi perbuatan zina agar terhindar dari kebinasaan, kehinaan, dan kerendahan di dunia yang mengantarkan kepada azab di akhirat.

(SFR)