Konten dari Pengguna

Warna Analogus: Pengertian, Contoh, dan Maknanya dalam Psikologi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
26 Juli 2022 9:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna-warna analogus. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna-warna analogus. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Berdasarkan teori warna, warna dapat disusun secara kontras dan harmonis. Penyusunan warna kontras adalah warna-warna yang tidak memiliki kesamaan maupun kemiripan. Sedangkan penyusunan warna harmonis dibagi menjadi dua jenis, yaitu warna analogus dan warna monokromatis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Pendidikan Seni Rupa SMP Kelas 2 oleh Dedi Nurhadiat (2004: 29), warna analogus adalah susunan warna yang letaknya berdekatan dalam suatu lingkaran warna. Sementara warna monokromatis adalah susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan warna hitam dan putih.

Susunan Warna Analogus

Susunan warna analogus berupa warna bertingkat, dari biru ke merah atau ke kuning dengan tingkatan yang halus (tidak drastis). Pada umumnya, warna analogus didapat dari hubungan dua sampai tiga corak warna yang berdekatan dalam lingkaran warna.
Warna analogus sendiri terdiri dari satu warna dominan (biasanya warna primer atau sekunder), warna pendukung (sekunder atau tersier), dan warna ketiga adalah campuran dua warna pertama atau warna paling menonjol.
Mengutip buku Dasar Seni dan Desain oleh Mukhirah dan Nurbaiti (2018: 50), warna primer adalah warna dasar yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain, yakni biru, kuning, dan merah.
ADVERTISEMENT
Sementara warna sekunder adalah warna yang diperoleh dari pencampuran antara dua warna atau lebih. Contohnya hijau, jingga, ungu, dan lain-lain. Adapun warna tersier merupakan warna yang diperoleh dari pencampuran antara dua warna sekunder atau lebih.
Ilustrasi warna-warna analogus. Foto: Unsplash

Contoh Warna Analogus

Dalam warna analogus, keselarasan warna diperoleh dengan mengombinasikan warna-warna primer, sekunder, dan atau tersier yang berdekatan letaknya di dalam lingkaran warna. Berikut contoh warna-warna analogus:
Susunan warna analogus lebih banyak diminati untuk karya seni dan desain ketimbang jenis warna lainnya. Itu karena warna analogus terlihat lebih hidup dan tidak membosankan.
ADVERTISEMENT

Makna Warna Analogus dalam Psikologi

Dalam lingkaran warna, warna-warna analogus yang utama terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Setiap warna tersebut memiliki makna tersendiri dalam psikologi. Dirangkum dari Pencitraan Visual Kawasan Urban oleh Herry Santosa dan Nur Fauziah (2019: 61-64), berikut makna warna-warna tersebut secara psikologis:

1. Merah

Merah adalah warna yang paling sering menarik perhatian. Warna merah memiliki makna untuk memperkuat tumbuhnya motivasi, membangkitkan emosi, dan menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas.
Selain itu, merah merupakan warna yang kuat dan hangat. Biasanya digunakan untuk memberikan efek psikologis dari panas, marah, dan berteriak. Dalam karya seni, warna merah identik sebagai aksen yang kuat.
Ilustrasi warna-warna analogus. Foto: Unsplash

2. Kuning

Kuning merupakan perwakilan objek yang mengesankan kebahagiaan, suka cita, dan kehati-hatian. Kuning adalah warna cerah yang ceria, menyenangkan, dan penuh energi. Warna ini juga kerap digunakan untuk mendapatkan perhatian orang-orang yang melihat suatu karya seni.
ADVERTISEMENT

3. Jingga

Jingga merupakan warna yang identik dengan musim gugur dan penuh kehangatan. Dalam ilmu psikologi, warna ini sebenarnya bisa menyebabkan kesan tidak nyaman. Karenanya, warna ini paling banyak digunakan untuk menarik perhatian orang.

4. Biru

Biru merupakan warna yang memberi kesan terhadap sifat yang tak terbatas dan menantang. Biru yang kuat (biru gelap) akan menstimulasi pikiran jernih dan biru muda akan menenangkan pikiran serta membantu konsentrasi.

5. Hijau

Hijau merupakan warna yang merepresentasikan karakter keseimbangan serta harmoni, membangkitkan ketenangan dan tempat untuk mengumpulkan kekuatan baru. Warna ini kerap dikaitkan dengan alam.
Karenanya, hijau dianggap sebagai warna yang menenangkan dan membuat rileks. Warna ini dapat menyeimbangkan emosi dan menciptakan keterbukaan.

6. Ungu

Ungu merupakan warna yang identik dengan kesetiaan dan kepuasan. Warna ungu mampu membawa perasaan damai serta saling pengertian. Secara psikologis, warna ini juga mampu membantu memberikan efek tidur dan menenangkan.
ADVERTISEMENT
(SFR)