Waspadai 10 Tanda Janin Tidak Berkembang di Dalam Kandungan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
2 Maret 2020 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi janin dalam kandungan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin dalam kandungan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di awal kehamilan, ibu seringkali merasa resah dengan kondisi kesehatan janin. Keresahan ini lumrah terjadi, mengingat kehamilan merupakan momen membahagiakan bagi semua pasangan menikah.
ADVERTISEMENT
Kehadiran jabang bayi menjadi pelengkap kehidupan rumah tangga. Orangtua manapun pasti menginginkan proses kehamilan sampai bersalin berjalan tanpa kendala.
Sejak embrio, calon bayi akan terus berkembang. Namun, ada kondisi ketika janin tiba-tiba berhenti berkembang. Bila ini berlanjut, ibu dikhawatirkan akan mengalami keguguran.
Umumnya, hal ini bisa dideteksi melalui USG. Namun, ibu juga harus memerhatikan reaksi tubuh karena ini bisa menjadi pertanda kurang baik. Berikut tanda-tanda janin tidak berkembang dalam kandungan yang patut diwaspadai.

Fundus Kecil

Untuk mengukur usia kehamilan, biasanya dokter atau bidan akan mengukur tinggi fundus uteri (tinggi rahim). Fundus diukur dari bagian atas rahim ke tulang kemaluan.
Ketika kehamilan berusia 16 minggu, dokter biasanya mengecek apakah panjang fundus sesuai dengan usia janin. Jika tidak sesuai, diperkirakan ada masalah dengan kehamilan tersebut. Ini bisa jadi pertanda awal janin tidak berkembang dengan baik. Namun, diperlukan pemeriksaan lebih jauh untuk kepastiannya.
ADVERTISEMENT

Tidak Ada Detak Jantung

Umumnya jantung bayi akan terdengar sekitar minggu ke-9 atau ke-10 saat bayi berubah dari embrio menjadi janin. Jika detak jantung kurang terdengar pada tes pertama dan tidak terdengar lagi di tes berikutnya, ini merupakan tanda janin tidak berkembang.
Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi ini. Karena mungkin tidak terdeteksinya detak jantung diakibatkan oleh posisi bayi atau penempatan plasenta.
Pada beberapa kasus, bayi mungkin tidak sepenuhnya berhenti berkembang, namun terlambat perkembangannya. Setelah beberapa kali kontrol dan tetap tidak ditemui detak jantung, dokter akan menyarankan USG untuk melihat kondisi janin.
Ilustrasi janin. Foto: Shutterstock

Janin Tidak Bergerak

Normalnya, ibu akan merasakan gerakan di perutnya pada trimester kedua. Jika awalnya ibu merasakan sang jabang bayi bergerak teratur, tapi kemudian tidak menunjukkan tanda-tanda itu lagi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
ADVERTISEMENT

Ukuran Janin Lebih Kecil

Janin dalam rahim berukuran lebih kecil dibanding yang diharapkan dalam dunia medis disebut sebagai IUGR (Intrauterine Growth Restriction). Penyebab paling umum dari IUGR adalah pada plasenta.
Plasenta seharusnya memberikan semua yang bayi butuhkan dari tubuh ibu. Jika plasenta tidak berfungsi sebagaimana mestinya, janin akan berhenti berkembang.
Hal lain yang bisa menyebabkan IUGR adalah masalah ginjal, anemia, dan diabetes. Jika sudah didiagnosis IUGR, kondisi kehamilan harus senantiasa diawasi oleh dokter.
Ilustrasi perkembangan janin. Foto: Shutterstock

Kadar HCG Rendah

Human Chorionic Gonadoptropin (HCG) adalah hormon yang diproduksi tubuh ibu ketika hamil. Kadar HCG akan terus naik dari usia 9 hingga 16 minggu. Ini merupakan tanda bahwa kehamilan ibu berkembang normal.
ADVERTISEMENT
Ketika janin tidak berkembang, kadar HCG akan lebih rendah dari yang seharusnya. Bila terus terjadi, hal ini bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang di dalam kandungan.

Perut sering kram

Ilustrasi kram perut. Foto: Shutterstock
Terkadang ibu memang mengalami kram saat hamil. Namun, kram perlu diwaspadai jika sakitnya tidak kunjung hilang, malah makin buruk dari waktu ke waktu. Ini mungkin disebabkan karena adanya masalah pada plasenta dan harus dikonsultasikan dengan dokter segera.

Pendarahan cukup banyak

Beberapa ibu memang mengalami pendarahan selama kehamilan. Jika pendarahannya cukup banyak, kemungkinan ini merupakan pertanda masalah pada janin. Segera hubungi dokter.

Payudara Tidak Sensitif

Ibu hamil biasanya merasa payudaranya lebih sensitif. Apabila payudara tiba-tiba tidak sakit lagi atau ukurannya mengecil ketika hamil, bisa jadi ini merupakan tanda bahwa ada yang tidak beres dengan janin.
Ilustrasi payudara. Foto: Shutterstock

Keluar Cairan Ketuban

Keluar cairan ketuban sebelum waktunya merupakan salah satu tanda janin tidak berkembang. Pasalnya, bayi yang sehat akan dikelilingi oleh cairan ketuban di rahim. Bila cairan ketuban keluar, artinya kantung yang menahan cairan ketuban telah pecah. Ini tentu akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
ADVERTISEMENT

Morning Sickness Berkurang

Ilustrasi ibu hamil mual. Foto: Shutterstock
Morning sickness yang umumnya ditandai dengan rasa mual adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil. Rasa mual ini terjadi karena kadar HCG yang tinggi dan bayi berkembang seperti seharusnya. Namun, jika ibu tidak mengalami mual disertai dengan gejala keguguran sebelum trimester berakhir, ibu perlu waspada. Dokter biasanya akan melakukan tes HCG untuk melihat kadarnya.

Demam

Demam terjadi secara alami ketika tubuh melawan infeksi, tapi demam selama kehamilan juga bisa menjadi masalah, salah satunya adalah pertanda keguguran. (ERA)