Konten dari Pengguna

Wawasan Wiyata Mandala: Pengertian, Tujuan, dan Unsur Pembangunnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Oktober 2021 9:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bantu anak agar percaya diri dan terampil berbicara di depan kelas Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bantu anak agar percaya diri dan terampil berbicara di depan kelas Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Wawasan wiyata mandala tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Materi tentangnya sering disampaikan oleh pihak sekolah kepada siswa baru di masa perkenalan. Tidak hanya penting, wawasan ini juga menjadi dasar pengetahuan bagi seluruh warga sekolah yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
ADVERTISEMENT
Istilah wawasan wiyata mandala sejatinya merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta. Jika diterjemahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawasan artinya cara pandang, wiyata artinya pengajaran, sedangkan mandala artinya lingkungan.
Sehingga, lebih luas, wawasan wiyata mandala dapat diartikan sebagai wawasan dalam dunia pendidikan mengenai serangkaian kegiatan siswa, seperti organisasi kesiswaan, pelatihan kepemimpinan siswa, dan pembinaan siswa serta kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah.
Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang wawasan wiyata mandala lengkap dengan tujuan dan unsur pembangunnya.

Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan wiyata mandala pada hakikatnya merupakan suatu sikap pandang, kesabaran, serta tanggung jawab warga sekolah terhadap lingkungannya. Secara umum, wawasan ini berfungsi sebagai wadah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar para siswa, guru, dan civitas akademika.
Ilustrasi murid di India. Foto: AFP/BIJU BORO
Sedangkan tujuannya adalah mendukung terciptanya visi pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 Bab II. Adapun visi tersebut yaitu:
ADVERTISEMENT
"Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan yang selalu berubah"
Untuk mewujudkan visi tersebut, tentu diperlukan pemenuhan unsurnya terlebih dahulu. Mengutip buku Administrasi Supervisi Pendidikan oleh Sukarman Purba,dkk., ada lima unsur dalam membangun wawasan wiyata mandala yaitu sebagai berikut:
Ilustrasi gedung sekolah. Foto: Shutter Stock
Keempat unsur tersebut harus dipenuhi untuk bisa menciptakan wawasan wiyata mandala yang terstruktur. Baik guru, siswa, masyarakat, dan orangtua harus memahami perannya masing-masing dalam membangun wawasan ini.
ADVERTISEMENT
Selain harus bertumpu pada masyarakat sekitar, sekolah sebagai wiyata mandala juga harus mencegah masuknya paham yang dapat menimbulkan pertentangan. Paham ini bisa berupa isu perbedaan suku, agama, ras, golongan, tingkat sosial, ekonomi, serta politik.
Sekolah tidak boleh melepaskan diri dari tantangan sosial budaya yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Sebaliknya, sekolah justru harus mendukung keberagaman sosial budaya tersebut dan mengubahnya menjadi kesatuan yang dapat menciptakan rasa damai.
Peran siswa, orangtua, dan masyarakat sekitar juga diperlukan dalam menciptakan wawasan wiyata mandala ini. Semua diharapkan mengambil perannya masing-masing yang disesuaikan dengan kemampuannya.
(MSD)