Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ya Muqollibal Qulub, Doa Rasulullah Agar Istiqomah di Jalan Allah
22 April 2021 17:47 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW merupakan makhluk yang paling mulia di antara semua ciptaan Allah SWT. Meski demikian, beliau tetap berdoa agar selalu istiqomah di jalan Allah.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Amalan-Amalan Saleh yang Paling Dicintai Allah oleh Abdillah F. Hasan (2016), dalam sebuah hadits dikisahkan ada sahabat yang bertanya kepada Ummu Salamah, "Wahai Ummul mukminin, doa apakah yang paling banyak Rasulullah SAW baca ketika bersamamu?’ Ia menjawab, ‘Doa beliau yang paling banyak adalah,
Lalu aku bertanya kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, kenapa doa yang paling banyak engkau baca adalah Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'alaa diinik?’, beliau menjawab, ‘Wahai Ummu Salamah, tidaklah anak keturunan Adam kecuali hatinya berada di antara dua jari dari jari Allah Azza wa Jalla. Bila Dia berkehendak akan meluruskannya, dan bila Dia berkehendak maka akan menyesatkannya,” (H.R. Ahmad).
ADVERTISEMENT
Pentingnya Istiqomah
Iman dalam diri seorang Muslim kerap naik turun. Saat iman sedang tinggi, ibadah terasa ringan hingga nikmatnya juga bisa dirasakan hati, pikiran, dan tubuh. Saat iman menurun, godaan untuk berbuat maksiat dan berpaling dari Allah juga ikut menguat.
Dalam buku Keajaiban Istiqomah oleh Imam Sibawaih El-Hasany (2020), jalan yang ditempuh setiap hamba agar menjadi golongan yang dicintai Allah memang berliku. Jalan tersebut akan dipenuhi cobaan dan godaan yang dapat menjerumuskan pada sesuatu yang tidak diridhai-Nya.
Dalam surat Al Fatihah ayat 6-7, Allah pun memerintahkan umat-Nya untuk memohon agar ditunjukkan jalan yang lurus.
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, setiap Muslim harus berusaha istiqomah setiap waktu. Adapun yang dimaksud istiqomah menurut Abu Bakar adalah ketika seseorang tidak menduakan Allah SWT.
Lebih jelasnya, Umar menyebut istiqomah merupakan praktik kepatuhan pada perintah Sang Pencipta tanpa menyisakan rasa gentar untuk terus berada di dalamnya.
Menurut Abdillah F. Hasan (2016: 17) istiqomah bergantung pada kondisi hati. Jika hati galau dan gundah, maka seseorang bisa menjadi malas dan jenuh, hingga akhirnya meninggalkan amal saleh. Untuk mengatasinya kita harus berdoa kepada Allah SWT agar tidak termasuk golongan yang tersesat.
(ERA)