Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Zat Penyusun Air dan Asal-Usul Pembentukannya di Muka Bumi
26 Desember 2021 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ada begitu banyak senyawa cair yang tersebar di bumi, salah satunya adalah air. Mengutip buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VII oleh Djoko Arisworo, dkk., pada dasarnya zat penyusun air terdiri dari hidrogen dan oksigen.
ADVERTISEMENT
Kedua zat tersebut disusun dengan perbandingan massa yang tetap. Dalam kondisi normal, air dapat ditemukan dalam tiga wujud yakni padat (es), cair, dan gas (uap air).
Sifat air itu jernih dan tidak berwarna. Air juga tidak berasa, tidak berbau, dan dapat digunakan sebagai kebutuhan pokok makhluk hidup.
Selain mengetahui zat penyusun air, perlu juga diketahui tentang asal-usulnya. Agar lebih memahminya, berikut penjelasan tentang air selengkapnya yang bisa Anda simak.
Asal-usur Air dan Sifat Alamiahnya
Ada banyak pendapat terkait asal-usul air di muka bumi. Pendapat paling kuat menyatakan bahwa air erat kaitannya dengan kelahiran alam semesta.
Proses ini telah dimulai sejak 18 miliar tahun yang lalu, yakni sebelum terjadinya ledakan kosmis yang sangat dahsyat dari sebuah titik singularitas. Ledakan itu dikenal dengan peristiwa Big Bang.
ADVERTISEMENT
Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta awalnya tersusun dari sebuah titik yang sangat rapat, padat, dan panas. Dari titik inilah suatu ledakan kosmis membentuk atom-atom hidrogen (H), helium (He), proton, elektron, dan neutron.
Dipercaya oleh sebagian ilmuwan bahwa pada peristiwa tersebut terbentuklah zat penyusun air yang terdiri dari hidrogen dan oksigen. Hal ini dijelaskan oleh Agus Haryo Sudarmojo dalam bukunya yang berjudul History of Earth.
Sama seperti senyawa lain, air juga memiliki sifat alamiah atau sifat dasar. Dirangkum dari buku Penciptaan Alam Semesta oleh Harun Yahya, berikut penjelasannya:
1. Mempunyai tegangan permukaan yang sangat tinggi
Dalam keadaan cair, molekul air berada pada posisi tarikan ke dalam yang kuat. Kondisi ini tidak diimbangi oleh tarikan molekul dari udara. Alhasil, molekul-molekul pada permukaan pun membentuk lapisan yang mempunyai kekuatan atau tegangan permukaan.
2. Moderasi suhu
ADVERTISEMENT
Suhu yang cenderung stabil membuat bumi cocok dijadikan tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Matahari selalu menyinari bumi setiap hari. Namun, hal tersebut tidak membuat bumi menjadi mendidih.
Ini karena tidak semua energi matahari diserap oleh bumi, melainkan dipantulkan ke luar angkasa oleh udara yang ada di atmosfer. Air juga bekerja sama dengan cara memoderasi suhu atau mengurangi perubahan suhu yang ekstrem.
Dikutip dari buku Fisika Edisi kelima: Terjemahan Yuhilza Hanum, cara yang digunakan ialah dengan menyerap panas dari udara yang lebih hangat dan melepaskan panasnya ke udara yang lebih sejuk.
3. Air memiliki titik didih dan beku abnormal
Jika dibandingkan dengan zat lain, air menjadi salah satu senyawa yang memiliki titik didih dan titik beku menyimpang. Air mendidih pada suhu 100° celcius dan membeku pada suhu 0° celcius.
ADVERTISEMENT
(MSD)