Beragama Islam, Wanita Tertua di Dunia Meninggal di Usia 129 Tahun

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
8 Februari 2019 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wanita tertua di dunia meninggal. (Foto: west2west news)
zoom-in-whitePerbesar
Wanita tertua di dunia meninggal. (Foto: west2west news)
ADVERTISEMENT
Koku Istambulova, yang mengkalim dirinya sebagai wanita tertua di dunia, meninggal dan dikuburkan pada 27 Januari 2019 lalu. Koku menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 129 tahun di rumahnya di wilayah Chechnya, Rusia.
ADVERTISEMENT
Memeluk agama Islam, Koku dilaporkan meninggal dalam keadaan berdoa dengan tenang. Cucunya, Iliyas Abubakarov, mengatakan, sebelum kematiannya Koku tiba-tiba merasa tidak enak badan dan sakit di bagian dada. "Dia (Koku) sedang bercanda dan mengobrol. Kemudian tiba-tiba merasa tidak enak badan, dia juga merasa sakit di dada. Kami memanggil dokter, kami diberitau bahwa tekanan darahnya turun, dan dia sudah disuntikan obat. Dia meninggal dengan tenang, dalam keadaan sadar dan berdoa." ujar Iliyas.
Koku Istambulova. (Foto: east2west news)
Memiliki 5 cucu dan 16 cicit, Koku sudah lahir sebelum Tsar Nicholas II, pemimpin kekaisaran Rusia, naik tahta. Menurut data dalam paspornya, Koku lahir pada 1 Juni 1889, saat Ratu Victoria naik tahta di Inggris. Sebelum kematiannya, Koku sempat viral akhir tahun lalu. Saat itu Koku mengungkapkan dirinya tidak pernah bahagia barang sehari dalam hidupnya. Koku bercerita dirinya adalah salah satu korban dari penindasan yang dilakukan Joseph Stalin pada masa Perang Dunia II.
Koku Istambulova. (Foto: east2west news)
Melansir Dailymail, Koku menceritakan dirinya dan penduduk asli Chechnya, Rusia, lainnya dideportasi masal oleh Stalin ke Kazakhstan 75 tahun yang lalu. Di tempat asing tersebut, Koku tinggal selama 13 tahun. Menurut Koku, satu-satunya hari bahagia dalam hidupnya adalah saat dia berhasil membangun rumahnya sendiri, sekembalinya ke kampung halaman. "Itu adalah hari pertama aku memasuki rumahku. Rumah itu sangat kecil, aku menyalakan kompor dengan kayu, namun itu rumahku. Aku membangunnya sendiri, itu rumah terbaik di dunia. Aku tinggal disana selama 60 tahun" ungkap Koku saat diundang ke salah satu program televisi Rusia.
Koku Istambulova. (Foto: east2west news)
Dalam pengasingan, Koku menjadi saksi berbagai kejadian mengerikan. Saat itu bulan Februari 1944, Koku dan masyarakat Chechens lainnya dipaksa masuk ke dalam kereta pengangkut untuk dibawa. Namun kondisi kereta sangat memilukan.
ADVERTISEMENT
Gadis-gadis meninggal karena kandung kemih mereka pecah akibat menahan buang air. Hal ini karena mereka malu dan tak ingin buang air di toilet yang bau dan penuh orang. Mayat yang ada pun hanya dilempar keluar kereta dan tidak boleh dikubur.
Menurut Koku, kereta dipenuhi orang, debu, sampah, dan tinja. (Foto: east2west news)
"Kereta api dipenuhi orang, debu, sampah, dan tinja. Kami tidak diperbolehkan pergi kemana-mana. Dalam perjalanan menuju pengasingan, mayat hanya dilempar keluar kereta. Tak ada yang diperbolehkan mengubur mayat-mayat tersebut, salah satunya mayat ayah tiriku." ungkapnya.
Kondisi yang yang mengerikan juga masih berlanjut setibanya Koku dan masyarakat lainnya di Kazakhstan. Dua anak laki-lakinya tewas, tak ada dokter yang mampu menyelamatkan mereka. Hanya putrinya, Tamara, yang selamat.
Koku Istambulova. (Foto: east2west news)
Tamara merupakan anak dari pernikahannya dengan Magomed, pria yang dijodohkan padanya. Mengenai usia panjangnya, Koku mengaku heran dan tak menyangka dirinya bisa hidup sangat lama. Koku tidak makan sup daging dan roti, namun ia suka susu fermentasi. "Mengapa Allah memberiku umur yang panjang dan kebahagiaan yang sedikit? Aku mungkin sudah meninggal sejak lama jika bukan Allah yang melindungiku. Mati itu sangat menakutkan, tak peduli berapapun tua usiamu." ujarnya.
ADVERTISEMENT
(rin)
Baca lebih banyak berita mengenai artis/seleb/sepak bola/info unik lebih nyaman di aplikasi kumparan.
Download aplikasi Android di sini. Download aplikasi iOS di sini.