Bikin Wadah Kencing di Trotoar, Prancis Jadi Olok-olokan Warganya

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
14 Agustus 2018 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bikin Wadah Kencing di Trotoar, Prancis Jadi Olok-olokan Warganya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi (Splash)
Terobosan pemerintah Paris, membangun sebuah fasilitas publik, ternyata ditolak warganya sendiri. Fasilitas terbaru ini dianggap sangat aneh dan tidak layak.
ADVERTISEMENT
Dengan nama Uritrottoir, fasilitas ini merupakan toilet yang dipasang pada trotoar. Uritrottoir merupakan kombinasi kata Prancis untuk urinoir dan trotoar. Yang berarti berupa kios untuk membuang air seni di trotoar.
Dilansir, Reuters.com, keberadaannya yang tidak layak dan dirasa tidak dibutuhkan, membuat warga Paris geram dan mengolok-olok kebijakan tersebut.
Bikin Wadah Kencing di Trotoar, Prancis Jadi Olok-olokan Warganya (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto (Facebook)
Salah satu Uritrottoir dipasang di Ile Saint-Louis, tidak jauh dari Katedral Notre Dame dan menghadap perahu-perahu wisata yang melintas di Sungai Seine. Penduduk setempat telah menulis surat ke balai kota untuk menuntut Uritrottoir dibongkar dan mengancam akan membuat petisi penolakan.
Paola Pellizzari, salah seorang pemilik toko seni sekitar sungai, berpendapat Uritrottoir hanya memperburuk kota. Bagi Paola, Uritrottoir sangat tidak layak untuk kota yang kaya akan sejarah.
ADVERTISEMENT
"Uritrottoir tak pantas ada di samping townhouse terindah di pulau ini, Hotel de Lauzun, tempat Baudelaire tinggal," katanya, mengacu pada penyair Prancis abad ke-19.
Bikin Wadah Kencing di Trotoar, Prancis Jadi Olok-olokan Warganya (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto (Facebook)
Perancang Uritrottoir mengatakan, produk ini bentuk eco-solution kencing publik. Perangkat ini pada dasarnya kotak yang memiliki lubang dan berisi jerami didalamnya. Urin pada jerami nantinya dapat menjadi kompos untuk digunakan di taman dan kebun.
Penolakan juga datang dari Femmes Solidaires, sebuah kelompok feminis Perancis. Salah satu anggotanya, Gwendoline mengatakan fasilitas ini hanya berguna untuk laki laki, dan menyebabkan ketidaknyamanan publik.
Melihat respons warga, saat ini pihak berwenang Paris juga tengah melakukan peninjauan ulang di 4 titik Uritrottoir dan 5 titik yang nantinya juga akan dipasang Uritrottoir. Tapi, Walikota setempat, Ariel Weil, bersikeras bahwa perangkat itu sangat diperlukan oleh semua orang di Paris.
ADVERTISEMENT