Pendeta di Kenya Bunuh Istri Saat Berdoa di Gereja

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
7 Januari 2020 17:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan. (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, pembunuhan mengerikan terhadap seorang perempuan terjadi di Kenya, Afrika Timur. Pembunuhan tersebut membuat gempar usai sang pelaku berhasil diketahui. Pelaku pembunuhan itu bernama Elijah Misiko yang merupakan seorang pendeta.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu pun heboh di media sosial dan menjadi perbincangan hangat publik. Melansir Daily Mail, pendeta yang bernama Elijah Misiko itu membunuh seorang perempuan yang tidak lain adalah istrinya sendiri. Ironisnya, aksi pembunuhan itu dilakukan di saat acara ibadah tengah berlangsung, Minggu (5/1).
Peristiwa menggemparkan itu pun menghebohkan jemaat gereja setempat. Di saat ibadah tengah berlangsung, sang pelaku malah membunuh istrinya yang bernama Ann Mughoi.
Ann Mughoi diketahui juga berprofesi sebagai pendeta. Namun, sang istri diketahui lebih senior ketimbang suaminya, Elijah Misiko.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Gereja Mombasa, Kenya. Menurut keterangan kepolisian setempat, Elijah Misiko membunuh istrinya saat jemaat tengah berdoa. Di saat itu, ia pun melakukan aksinya dengan menggunakan pisau yang dibungkus menggunakan sebuah amplop.
ADVERTISEMENT
Lantaran tengah khusyuk berdoa, sang istri pun tak menyadari niat jahat suaminya. Sampai akhirnya Elijah Misiko pun menikam istrinya hingga tewas menggunakan pisau yang sengaja ia bawa.
Usai menghabisi nyawa sang istri, Elijah Misiko pun melakukan aksi tak terduga. Ia kemudian menikam tubuhnya sendiri berkali-kali menggunakan pisau yang sama. Bahkan, ia pun menggorok lehernya sendiri hingga tewas.
Sontak, peristiwa pembunuhan di gereja Mombasa, Kenya, itu menghebohkan warga setempat. Tak hanya itu, peristiwa sadis itu juga menjadi perbincangan di berbagai negara.
(fre)