Sebabkan Ledakan di Monas, Ini Sederet Fakta Granat Asap

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
3 Desember 2019 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi granat asap. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi granat asap. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebuah ledakan terjadi di daerah Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa (3/12) pagi sekitar pukul 07.05 WIB. Ledakan ini mengakibatkan dua orang korban, yang merupakan anggota TNI, luka berat.
ADVERTISEMENT
Ledakan ini diketahui berasal dari granat asap. Melansir kumparanNEWS, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan granat ini berasal dari anggotanya yang tertinggal. Namun penyelidikan lebih lanjut masih akan terus dilakukan mengenai asal granat ini.
Lantas apa sebenarnya granat asap? Apa perbedaannya dengan granat tangan biasa dan seberapa berbahayakah ledakannya? Melansir dari berbagai sumber, berikut sederet fakta mengenai granat asap.
Mengeluarkan asap yang sangat banyak, granat asap biasa digunakan sebagai penanda target atau lokasi yang dituju, misalnya lokasi target pendaratan pesawat. Granat asap juga bisa digunakan untuk memberikan sinyal keberadaan kepada orang lain.
Granat asap juga digunakan untuk menyembunyikan pergerakan pasukan tentara yang berada di lokasi konflik. Selain itu, granat asap juga digunakan sebagai taktik pengecoh musuh.
ADVERTISEMENT
Foto: defence.gov.au
Granat asap berbentuk seperti kaleng silinder serta memiliki beberapa lubang di bagian atasnya dan bawah sebagai tempat keluarnya asap. Isi granat asap terdiri dari pewarna, kalium klorat atau laktosa. Pewarna ini biasanya membuat asap yang keluar dari granat bisa berbeda-beda warna, seperti hijau, kuning, merah, hingga ungu.
Meski begitu, bila diisi dengan Hexachloroethane Zinc and Granular Aluminium, asap yang keluar dari granat asap bisa tidak berwarna sama sekali. Semakin cerah warna granat asap, semakin mudah pula terlihat dari jarak jauh.
Tangkapan layar YouTube/NOVRITSCH
Granat asap pada dasarnya tidak didesain untuk merusak. Bagi militer, granat asap bisa menyelamatkan hidup mereka dengan mengaburkan pandangan musuh akibat asap. Selain mengaburkan jarak pandang musuh, granat asap juga sebagai pengalih perhatian.
ADVERTISEMENT
Jika granat tangan biasa berfungsi menghasilkan ledakan, seperti namanya granat asap hanya menghasilkan asap. Meski begitu dalam beberapa kasus, granat asap bisa menyakiti manusia seperti menimbulkan gangguan pernapasan, depresi, hingga rasa panas yang teramat sangat.
Meski tidak didesain untuk menimbulkan kerusakan, granat asap juga ada yang bisa meledak. Granat asap ini berisi fosfor putih (WP). Ketika meledak, fosfor putih menyebar dan terbakar ketika bertemu udara. Api kuning akan muncul dari hasil pembakaran itu serta asap putih yang banyak. Granat ini juga disebut sebagai granat pembakar.
Granat asap yang digunakan dalam operasi militer tentu berbeda dengan granat asap biasa. Biasanya granat asap militer akan mengeluarkan asap yang banyak dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Selain granat asap, terdapat juga jenis granat lainnya seperti granat serpihan, granat gas yang biasa digunakan saat terjadi kerusuhan, granat pembakar, dan granat kejut yang mengeluarkan kilatan cahaya yang sangat menyilaukan mata.
(rin)