Selamat dari Banjir, Nenek Ini Justru Meninggal Karena Sakit Jantung

Seorang nenek di Gowa selamat setelah terjebak banjir selama 3 jam, namun meninggal dunia lantaran serangan jantung (Foto: Instagram/@fairus_idris)

Banjir dan longsor menerjang wilayah Sulawesi Selatan setelah hujan mengguyur wilayah tersebut selama hampir dua hari, sejak Senin (21/1). Setidaknya sebanyak lima kecamatan terendam banjir. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo nugroho memperkirakan sebanyak ribuan rumah terendam banjir dengan ketinggian 50 hingga 150 sentimeter.

Derasnya banjir yang menerjang wilayah tersebut menyebabkan dua jembatan hanyut. Hal itu menyebabkan akses transportasi lumpuh total. Banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Rabu (23/1) merupakan bencana terbesar di Sulawesi Selatan selama satu dekade terakhir.

Bencana besar itu menewaskan setidaknya 26 orang. Selain itu, beberapa orang hngga kini masih dalam dalam proses pencarian. Terlepas dari 26 korban korban tewas itu, seorang nenek bernama Nur Janna Djalil sempat menjadi perbincangan publik, khususnya di media sosial.

Di tengah terjangan banjir setinggi dada orang dewasa, terlihat Nur Janna Djalil tengah mencoba bertahan. Di usianya yang tidak lagi muda itu ia mengerahkan sekuat tenaganya berpegangan pada sebuah pohon. Tidak hanya itu, bahkan ia juga memeluk seorang anak yang diketahui adalah cucunya.

Seorang nenek di Gowa selamat dari banjir, namun meninggal karena serangan jantung (Foto: Instagram/@fairus_idris)

Video yang direkam dan diunggah di Instagram oleh akun @anandadina dina itu sontak membuat warganet yang melihatnya merasa terharu. Tidak berselang lama, nenek Nur Janna Djalil dikabarkan meninggal. Banyak warganet yang menduga bahwa ia meninggal lantaran musibah banjir itu. Namun, dugaan itu ternyata tidak benar.

Melalui fitur Instastory, Ananda Dina menampik dugaan itu. Ia memberikan klarifikasi bahwa ibunya, Nur Janna Djalil beserta keponakannya bernama Wali berhasil selamat setelah terjebak banjir selama lebih-kurang tiga jam.

Ananda Dina juga menjelaskan bahwa ibunya meninggal di Rumah Sakit Syekh Yusuf Gowa setelah terkena serangan jantung mendadak. Sebelumnya Nur Janna Djalil tidak mengeluhkan apa pun pascaselamat dari banjir. Hingga pada Rabu (23/1) sore ia mengeluhkan penglihatannya yang mulai gelap. Tak berselang lama Nur Janna Djalil pun mengembuskan napas terakhirnya.

Foto: Instgram/@anandadina)

Terkait video seorang nenek yang bertahan saat diterjang banjir itu banyak warganet yang kemudian memberikan tanggapan negatif terhadap pengambil gambar, dalam hal ini adalah Ananda Dina yang sekaligus adalah anak dari nenek itu. Ia dianggap tidak lekas memberikan pertolongan kepada perempuan renta itu. Alih-alih memberikan pertolongan, justru mengambil gambar terhadap situasi sulit yang dihadapi nenek itu. Tanggapan negatif warganet itu kemudian diklarifikasi Ananda Dina.

Melalui fitur Instastory ia menjelaskan maksudnya mengambil gambar itu. Ia mengambil gambar sang ibu untuk segera dikirimkan sang kakak untuk segera mendapatkan bantuan. Langkah itu diambil lantaranya dirasa lebih efektif dibanding harus mengetik pesan, sebab situasi yang dialaminya pun tidak jauh berbeda. Ia juga terjebak banjir, dan nahasnya tidak bisa berenang. Hingga akhirnya mereka harus menunggu bantuan datang untuk menyelamatkannya.

Kendati keluarga itu selamat dari banjir, namun sang ibu harus tutup usia lantaran serangan jantung. Ananda Dina pun mengucapkan rasa terima kasih atas simpati dan doa untuk sang ibu dari berbagai pihak. Tidak terkecuali para warganet.

(zhd)

Baca lebih banyak berita mengenai artis/seleb/sepak bola/info unik lebih nyaman di aplikasi kumparan.

Download aplikasi Android di sini.

Download aplikasi iOS di sini.