Terlalu Hemat, Wanita di Tiongkok Ini Meninggal Akibat Kurang Gizi

Berita Heboh
Membicarakan apa saja yang sedang ramai.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2020 17:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Heboh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wu Huayan. Foto: Twitter/@nKd2SAyZs8uDVBp
zoom-in-whitePerbesar
Wu Huayan. Foto: Twitter/@nKd2SAyZs8uDVBp
ADVERTISEMENT
Seorang perempuan berusia 24 tahun asal Tiongkok meninggal dunia akibat kurang gizi. Selama lima tahun, ia hanya makan nasi pakai cabai demi berhemat. Uang yang disimpannya ia gunakan untuk pengobatan sang adik.
ADVERTISEMENT
Melansir World of Buzz, gadis bernama Wu Huayan ini merupakan seorang mahasiswa ekonomi di universitas di Guizhou, Tiongkok. Ibunya telah meninggal dunia saat ia masih berusia 4 tahun.
Semnetara ayahnya meninggal pada tahun 2014 lalu akibat Sirosis, yaitu penyakit akibat kerusakan organ hati jangka panjang. Wu dan adik laki-lakinya pun menjadi yatim piatu.
Mereka terpaksa hidup dengan biaya 1290 yuan atau sekitar Rp 2,5 juta perbulan. Demi berhemat, Wu rela tidak sarapan dan hanya makan di siang dan malam hari. Setiap makan, Wu cuma mengonsumsi nasi dengan saus cabai.
Wu Huayan. Foto: Twitter/@nKd2SAyZs8uDVBp
Wu melakukan itu agar agar ia hanya menghabiskan 2 yuan atau Rp 3.900 sehari. Pola makannya yang tak sehat membuatnya kekurangan gizi. Sistem kekebalan tubuhnya menurun, rambut dan alisnya rontok, hingga terjadi pembengkakan pada kakinya.
ADVERTISEMENT
Kurang gizi itu juga membuatnya hanya memiliki tinggi 135 sentimeter dengan bobot 21 kilogram. Wu yang tak bisa membiayai pengobatan untuk dirinya sendiri akhirnya hanya mengonsumsi obat-obatan murah.
Kesehatannya semakin menurun, Wu sampai tak bisa berjalan lebih dari 40 meter. Setelah mendapat anjuran dari teman-teman dan keluarganya, ia akhirnya berobat ke dokter, memeriksakan kesehatannya.
Menurut dokter, kondisi kesehatan tubuh Wu sudah parah, termasuk ada kerusakan pada organ hati. Ia akhirnya menolak mendapat penanganan medis karena butuh biaya 200.000 yuan atau setara Rp 397 juta.
Wu Huayan. Foto: Twitter/@thewomenjournal
Para sahabat dan keluarga akhirnya menggalang dana untuk membiayai pengobatan Wu. Ia akhirnya menerima banyak donasi dari masyarakat. Wu mengaku tersentuh atas bantuan dari orang-orang padanya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya ia akhirnya tak diperbolehkan menjalani operasi karena memiliki berat badan kurang dari 30 kilogram. Wu meninggal dunia pada 13 Januari 2020.
Sebelum meninggal dunia, Wu sempat berujar ingin meneruskan pendidikannya dan menghidupi adiknya dengan kerja kerasnya sendiri. Ia pun berharap bisa merayakan Tahun Baru dengan sang adik usai penyakitnya sembuh.
(rin)