Tips Karier: Kebiasaan Sederhana yang Bisa Tingkatkan Kualitas Kerja

Tips Karier: Kebiasaan Sederhana yang Bisa Tingkatkan Kualitas Kerja Foto: Shutterstock

Bekerja melebihi durasi yang ditentukan sudah menjadi bagian dari keseharian Rido, Senior Activation di salah satu perusahaan swasta di Jakarta Selatan. Menurutnya, ia sering bekerja hingga tengah malam karena ada beberapa pekerjaan yang belum selesai dan harus diselesaikan hari itu juga.

Tuntutan memenuhi target perusahaan membuat Rido mengorbankan waktu istirahat dan waktu liburnya untuk bekerja. Ya, Rido mungkin salah satu dari sekian banyak karyawan yang bekerja lebih dari jam kerjanya.

Pasalnya, berdasarkan hasil studi Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) RI tahun 2016, terdapat sekitar 31,98 persen pekerja Ekonomi Kreatif yang bekerja dengan jam kerja berlebih yaitu di atas 48 jam per minggu.

Menggunakan waktu istirahat untuk bekerja memang ada sisi positifnya, ada pula sisi negatifnya. Lembur sudah pasti akan menambah penghasilan dari sisi karyawan. Sayangnya, lembur ternyata memiliki dampak negatif yang mungkin tidak banyak disadari. Dilansir Forbes, survei Harvard Business School mengungkapkan, jam kerja panjang bisa mempengaruhi kehidupan relasi, kesehatan, dan kebahagiaan karyawan.

Kapan pun dan di mana pun, teror deadline pekerjaan bisa saja menghantui. Meski begitu, kita masih bisa menikmati waktu istirahat jika kita mampu bekerja cerdas — fokus kepada hal-hal yang benar-benar penting. Mengetahui mana yang menjadi prioritas dan mana yang harus didelegasikan kepada orang lain.

Tidak sulit untuk menerapkan gaya kerja cerdas. Berikut kumparan rangkum kiat sederhana yang bisa kamu lakukan agar dapat menikmati hidup berkat bekerja cerdas.

Buat to-do list harian

Jika ada banyak pekerjaan yang harus kamu kerjakan setiap harinya, maka kamu perlu membuat daftar pekerjaan untuk tahu apa yang harus kamu kerjakan terlebih dahulu. Urutkan dari pekerjaan yang paling mudah dilakukan hingga yang paling sulit.

Meski ini adalah hal yang simpel, tidak sedikit orang menyepelekannya. Padahal membuat to-do list membuat kita termotivasi dan fokus karena menunjukkan hal-hal yang berhasil dicapai selama sehari. Ditambah lagi ada kepuasan yang muncul saat berhasil mencoret satu persatu hal-hal yang ada di daftar to do list.

Lakukan satu per satu, hindari multitasking

Kemampuan untuk melakukan beberapa hal sekaligus atau yang biasa disebut dengan multitasking telah menjadi kualifikasi penting bagi para profesional. Namun nyatanya, multitasking tidak baik untuk dilakukan karena otak hanya dapat fokus pada satu tugas dalam satu waktu. Hal ini disampaikan Dr. JoAnn Deak dalam bukunya ‘Your Fantastic Elastic Brain’.

Selain dapat memicu ketegangan dan membuat kamu cepat lelah, multitasking juga dapat menyebabkan otak kehilangan kemampuan untuk berpikir secara mendalam karena pikiran yang terpecah.

Berbagi tugas dengan rekan setim

Apa pun yang kamu kuasai, sadarlah bahwa kamu hanya manusia biasa yang juga memiliki banyak keterbatasan. Jangan memaksakan diri untuk mengerjakan semuanya sendiri; cobalah untuk membagi tugas dengan rekan setim kamu.

Berikan mereka pekerjaan yang lebih mudah. Misalnya mengangkat telepon dari client, berkoordinasi dengan tim internal, menginput dokumen, dan lain sebagainya. Selain pekerjaan jadi cepat selesai, sharing pekerjaan juga dapat meningkatkan kekompakan tim kerja kamu.

Istirahat yang cukup dan bangun pagi lebih awal

Tidur terlalu malam hanya akan membuat pikiran mudah terganggu (stres) dan berkurangnya tingkat kreativitas. Dilansir dari Huffington Post, dua pertiga warga Amerika mengalami stres akibat kurang istirahat. Stres berdampak pada pekerjaannya sehingga mereka tidak mampu menyelesaikannya semua pekerjaan dengan baik. Untuk mencegah stres dan menjaga kualitas pekerjaan, istirahat yang cukup sangat dibutuhkan.

Istirahat yang cukup mampu menyegarkan pikiran dan bantu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas di tempat kerja. Selain itu, kamu juga akan lebih mudah bangun pagi lebih awal. Dengan begitu kamu memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas lainnya dengan produktif, misalnya membersihkan kamar, menyiapkan pakaian untuk bekerja, mengecek e-mail pekerjaan, dan membuat to-do list.

Itulah empat hal yang bisa kamu lakukan untuk menjadi seorang pekerja cerdas bukan pekerja keras. Ubahlah pola kerjamu mulai hari ini dengan membuat perencanaan yang lebih matang agar tingkat keberhasilan terus meningkat dengan waktu yang lebih sedikit.

Selain empat hal di atas, kamu juga perlu menyiapkan asuransi kesehatan. Ya bagaimanapun, dalam bekerja, kita tidak bisa lepas dari berbagai macam risiko. Meski dirasa memiliki tubuh yang kuat, risiko penyakit bisa saja datang dari mana saja, misalnya tertular virus dari teman atau dari makanan yang kamu makan.

Kini ada banyak pilihan asuransi. Namun tidak semua asuransi mengutamakan value kemudahan seperti yang ditawarkan Allianz lewat portal nasabah eAZy connect. Dengan Allianz eAZy connect, kamu bisa memantau polis secara online, lebih cepat, di mana saja, dan kapan saja. Selain itu, kamu juga bisa melakukan pengajuan klaim online, memperoleh info umum, info pemegang polis, info tertanggung, tabel manfaat, hingga status dan riwayat klaim secara online.

Saat ini Allianz sedang menyelenggarakan program Cintai Keluarga, Cintai Bumi dalam rangka menyambut ulang tahun PT. Asuransi Allianz Life Indonesia ke-23 pada 16 agustus, hari Pelanggan Nasional pada 4 September, dan World Clean Up Day pada 21 September 2019.

Selama periode program Cintai Keluarga, Cintai Bumi kamu berkesempatan mendapat berbagai hadiah senilai total ratusan juta rupiah. Bersama Allianz, mari jelajahi segala kemungkinan dalam hidup dan dapatkan berbagai promo serta hadiah menarik dari Allianz Indonesia.