Konten dari Pengguna

Sejarah Hari Guru yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Institut Daarul Quran
Institut Daarul Quran (Idaqu) merupakan wujud komitmen Daarul Quran dalam mengembangkan dunia pendidikan untuk menyiapkan generasi masa depan yang tangguh dan profesional.
25 November 2022 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Institut Daarul Quran tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
hari guru, sumber dokumentasi Idaqu
zoom-in-whitePerbesar
hari guru, sumber dokumentasi Idaqu
ADVERTISEMENT
Hari Guru Nasional adalah hari besar yang diperingati setiap tanggal 25 November. Hari Guru Nasional tidak bisa dilepaskan dari momen bersejarah berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
ADVERTISEMENT
Kemunculan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) merupakan bentuk perjuangan guru yang dimulai pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1912. Sejarah PGRI di Awal Pendiriannya oleh Ahmad Kosasih disebutkan pada zaman Belanda berbagai lembaga pendidikan didirikan untuk mencetak guru.
Sejarah Hari Guru dimulai dengan berdirinya sekolah guru negeri pada tahun 1851 di daerah Surakarta,
Berlanjut ke masa pendudukan Jepang, Amin Singgih dan kawan-kawan mendirikan organisasi bernama “Guru” di Jakarta pada tahun 1943. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menunjukkan contoh nyata bahwa guru-guru Indonesia terus memperjuangkan persatuan bangsa.
Saat itu di Jepang sering menyelenggarakan pelatihan guru di Jakarta. Semua guru di kabupaten dan wilayah berpartisipasi dalam pelatihan tersebut. Materi terpenting yang mereka terima dalam pelatihan adalah:
ADVERTISEMENT
1. Indoktrinasi spiritual ideologi "Hakko i-chiu" dalam kerangka kemakmuran bersama di "Asia Raya".
2. Pelatihan Militer dan Semangat Jepang (Nippon Seishin).
3. Bahasa dan bahasa Jepang serta adat istiadat
4. Geografi menurut geopolitik.
5. Olahraga, lagu dan nyanyian Jepang
Namun seperti diketahui pendudukan Jepang tidak berlangsung lama dan Indonesia mencapai kemerdekaan. Kemerdekaan inilah yang kemudian menjadi modal perjuangan dan identitas para guru Indonesia.
Di tengah gejolak pasca kemerdekaan, para guru menggelar Kongres Pendidik Bangsa di Sekolah Putri Guru Surakarta, Jawa Tengah.
Kongres tersebut dihadiri oleh para pendidik seperti Amin Singgih, Rh. Koesnan dan kawan-kawan dan berlangsung selama dua hari, 24-25 November 1945. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) muncul dari kongres ini. Sejak itu, PGRI tumbuh menjadi wadah perjuangan para guru untuk terlibat dalam mendukung, mempertahankan, dan memenuhi kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kongres I PGRI mencanangkan tiga tujuan mulia PGRI, yaitu:
1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran dengan dasar kerakyatan.
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru.
PGRI adalah organisasi pelopor dan pejuang. Tujuan ini sangat terkait dengan pola dan tatanan kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945, yang tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan.
Mengenai sejarah Hari Guru Nasional yang disahkan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia, pemerintah Republik Indonesia memutuskan melalui Keputusan Presiden No. 78 Tahun 1994 untuk merayakan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November yang ditetapkan sebagai Guru Nasional.