Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Nostalgia You Are the Apple of My Eye, Film Romance Yang 'Ngenes' Ending
27 Agustus 2020 12:17 WIB
Tulisan dari Berita KPOP tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Popularitas film You are the apple of my eye ini memang sudah tidak diragukan lagi. Film ini juga diterima dengan baik oleh para kritikus film dan telah mencetak rekor box office di Taiwan , Hong Kong dan Singapura. Saking populernya, pada tahun 2018 Film You Are The Apple of My Eye diremake dan tersedia versi Jepangnya dengan judul yang sama.
Lagi-lagi Film You Are The Apple of My Eye berhasil membuat gagal Move On
Film ini berkisah tentang perjalanan cinta Shen Chia Yi, gadis pintar di sekolah menengah atas dan Ko Ji-Teng yang merupakan anak paling nakal dikelas. Ceritanya berawal ketika Ko-Teng dan dua sahabatnya Lao Tsao dan Hsu Bo Chun melakukan hal yang tidak pantas didalam kelas, sehingga gurunya memindahkan Ko-Teng untuk duduk bersebelahan dengan Shen Chia-Yi. Awalnya mereka selalu terlibat dalam pertengkaran, sampai ketika Shen Chia-Yi tidak membawa buku pelajaran saat kelas bahasa Inggris dan Ko-Teng meminjamkan bukunya agar dia yang dimarahi oleh gurunya. Dari sanalah kisah cinta mereka dimulai.
ADVERTISEMENT
Kisah cinta Shen Chia-Yi dan Ko-Teng berlanjut sampai mereka duduk di bangku kuliah. Meskipun beda kampus, namun hal tersebut bukan halangan untuk tetap membiarkan cinta bersemi diantara keduanya. Sampai akhirnya mereka lost contact sehabis bertengkar karena masalah konyol, dan Shen Chia-Yi menghubungi kembali untuk mengundang Ko-Teng ke acara pernikahannya bersama pria lain. Tidak seperti film romantis pada umumnya, You Are The Apple of My Eye memiliki akhir kisah ngenes ending.
Apakah kamu tertarik buat rewatch film You Are The Apple of My Eye ini? Jika iya, siapkan tisu yang banyak ya! Karna meskipun telah menonton berulang-ulang, film ini selalu berhasil membawa kita larut dalam emosi. (RD)