Park Yoochun dan Kontroversinya di Dunia Hiburan

Foto: Billboard

Sebagai seorang aktor sekaligus penyanyi K-Pop, Park Yoochun tak luput dari segala pemberitaan tentang dirinya. Berbagai aktivitas yang dia lakukan di depan publik bahkan menjadi perbincangan di media.

Mengawali karier sebagai seorang idol di agensi SM Entertainment dan membentuk boy group bernama TVXQ, nama Park Yoochun sempat menjadi langganan bahan perbincangan di berbagai stasiun televisi Korea Selatan. Bahkan, namanya juga sempat menggema di Jepang kala itu.

Namun demikian, beragam kasus menimpanya sejak tahun 2016 sehingga membuat sinarnya semakin meredup. Apalagi, ketika dia sempat dipenjara dan tak lagi keluar di hadapan publik, namanya semakin tak terdengar.

Perjalanan hidup Yoochun mungkin saat ini tak banyak yang mengetahuinya, tetapi ada sederet kontroversi yang mengiringi langkahnya di dunia hiburan Korea Selatan. Berikut adalah daftar kontroversinya.

Kontroversi dari Perjalanan Karier Park Yoochun

1. Kasus Pelecehan Seksual

Pada tahun 2016, publik dikejutkan dengan berita bahwa Yoochun dituduh melakukan pelecehan seksual. Kasus tersebut terjadi ketika dia sedang berada dalam masa wajib militer. Agensinya saat itu membantah soal tuduhan tersebut. Akhirnya, pihak Yoochun pun melaporkan balik orang yang menuduhnya dan pengadilan memutuskan bahwa Yoochun tak bersalah.

2. Kasus Suap Pengadilan

Pada tahun 2019 lalu, Yoochun kembali tercantum ke dalam berita kriminal Korea Selatan. Namanya disebut sebut dalam sebuah investigasi oleh kepolisiann. Kala itu, polisi menduga bahwa Yoochun menyuap berbagai pihak di pengadilan agar kasus pelecehan seksual pada tahun 2016 lalu dibatalkan. Namun, belum ada kabar terbaru soal investigasi tersebut.

3. Kasus Gigitan Hewan Peliharaan

Pada tahun 2018, Yoochun kembali berurusan dengan hukum. Ia digugat sebesar 1,2 miliar Won oleh kenalannya atas tuduhan kelalaian. Kelalaian tersebut mengakibatkan gigitan anjing pada tujuh tahun sebelumnya.

4. Kasus Narkoba

Yoochun diberitakan terbukti membeli dan menggunakan zat methamphetamines dalam tiga kesempatan. Dia juga menjadi tersangka dalam upaya menghancurkan barang bukti yaitu dengan mencukur seluruh rambut dalam tubuhnya. Diketahui, tes rambut bisa membuktikan seseorang menggunakan narkoba atau tidak. Akhirnya dia divonis penjara selama dua tahun pada tahun 2019. (Bayu Nur)