Red Velvet: Irene Klarifikasi Soal Tuduhan Perlakuan Kasarnya terhadap Stylist

Konten dari Pengguna
23 Oktober 2020 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita KPOP tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Irene Red Velvet, Foto: Dok. RVSMTOWN
zoom-in-whitePerbesar
Irene Red Velvet, Foto: Dok. RVSMTOWN
ADVERTISEMENT
Kabar kurang mengenakan soal Irene Red Velvet belakangan menjadi sorotan banyak orang. Sosoknya sempat menjadi perbincangan hangat warganet soal tuduhan perlakuan kasarnya terhadap seorang stylist asal Korea Selatan. Bahkan namanya sempat masuk ke dalam trending topic di Twitter.
ADVERTISEMENT
Semua bermula ketika seorang editor dan stylist bernama Kang Kook Hwa mengunggah sebuah pernyataan di instagramnya soal seorang artis yang pernah menyerangnya secara verbal hingga membuatnya menangis dan merasa dipermalukan.
Dalam unggahan tersebut, Kang Kook Hwa tidak menyebutkan nama artis yang dimaksud, namun menyertakan tagar #psycho dan #monster yang merupakan dua lagu hits dari girlgroup Red Velvet. Hal ini kemudian membuat banyak netizen berspekulasi bahwa artis yang dimaksud oleh sang editor adalah Irene Red Velvet.

Irene Red Velvet Tanggapi Tuduhan sang Stylist

Tuduhan tersebut kemudian diperkuat oleh kesaksian seorang stylist majalah asal Tiongkok bernama Belle Shao yang juga pernah mendapat perlakuan kasar dari Irene. Dalam postingannya yang diunggah di media sosial Weibo, ia menuliskan kekesalannya. “Melihat tren #IreneApologize, saya sama sekali tidak terkeejut. Irene memang cantik, tapi dia sangat kasar. Siapa pun yang bekerja dengannya akan tahu” jelas sang editor.
ADVERTISEMENT
Setelah unggahan tersebut ramai dibicarakan oleh netizen. Irene pun membuat sebuah klarifikasi melalui akun instagram pribadi miliknya pada 22 Oktober 2020 lalu. Bersama dengan foto berlatar belakang hitam, Irene mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada semua pihak yang pernah ia sakiti.
“Ini Irene. Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menyakiti stylist dengan sikap bodoh dan kata-kata serta tindakan saya yang ceroboh. Untuk mencapai titik ini membutuhkan bantuan dari banyak orang yang bekerja sama dengan saya, tetapi tindakan saya yang tidak dewasa menyebabkan luka yang luar biasa dan saya menyesalinya dan sedang merenung.”
(RDY)