Konten Media Partner

Pjs Bupati Kotim Diminta Bawa Perubahan, Abdul Hafid Ingatkan Persoalan ini !

25 Oktober 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Abdul Hafid. (Foto : Doc. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Abdul Hafid. (Foto : Doc. Pribadi)
ADVERTISEMENT
PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah Abdul Hafid mendesak jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang saat ini dipercaya menjadi penjabat sementara (Pjs) Bupati dapat melakukan perubahan berarti di daerahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan Shalahuddin , Kepala Dinas PUPR Kalteng yang kini menjabat Pjs Bupati Kotawaringin Timur (Kotim).
“Harusnya bisa mengidentifikasi bidang-bidang pembangunan yang belum selesai, sektor-sektor apa yang perlu ditingkatkan, dan tantangan-tantangan yang dihadapi pemerintah di Kotim dalam mengoptimalkan pembangunan,” kata Hafid di Palangka Raya, Jumat. 25 Oktober 2024.
Ia yakin, dalam perannya sebagai Pjs Bupati Kotawaringin Timur, Shalahuddin akan mampu memajukan inisiatif pembangunan yang berada di lingkup pemerintah provinsi.
Dia mencontohkan jalan lingkar selatan yang masih belum rampung sehingga memungkinkan truk pengangkut melintasi bebas di dalam kota.
"Akibat dari situasi ini adalah hilangnya banyak nyawa akibat kecelakaan yang melibatkan truk-truk besar yang melintasi kota. Permasalahan ini perlu segera mendapat perhatian," kata dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Rakyat asal daerah Pemilihan (Dapil) Kotim dan Seruyan ini menegaskan, pengalaman Shalauddin sebagai Kepala Dinas PUPR menempatkan dirinya baik dalam mendorong pembangunan di Kotim.
Mengingat Dinas PUPR menjadi penyalur utama upaya pembangunan, maka Shalahuddin optimistis akan mampu memfasilitasi kemajuan yang signifikan di Kabupaten Kotim.
Politisi PAN ini juga meminta Shalahuddin untuk memperluas fokusnya tidak hanya sekadar membangun infrastruktur jalan, tetapi juga mencakup bidang-bidang penting lainnya, seperti penyelesaian sengketa lahan dan peningkatan sektor pendidikan.
Distribusi fasilitas pendidikan di Kotim saat ini tidak merata hingga pelosok desa, fasilitas pendidikan saat ini hanya dapat diakses oleh siswa yang tinggal di pusat kota saja.
“Alasan banyak siswa dari daerah pedesaan yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA atau SMK di kota setelah menyelesaikan SMP adalah karena kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di daerah terpencil. persoalan yang lebih luas,” kata Abdul Hafid.
ADVERTISEMENT
(Kawit)