Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Benyamin Sueb, Seniman Legendaris yang Jadi Google Doodle Hari Ini
22 September 2020 16:39 WIB
Tulisan dari Berita Selebritis tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini Selasa (22/9), Google Doodle memasang sosok Benyamin Sueb , seniman legendaris Betawi. Alasannya, tepat hari ini dua tahun yang lalu, 22 September 2018, Jakarta meresmikan sebuah pusat budaya yang sengaja didedikasikan untuk menjunjung tinggi kebudayaan Betawi yang juga menjadi dedikasi Benyamin saat hidup.
ADVERTISEMENT
Meski namanya tenar, mungkin saja masih banyak yang belum mengetahui fakta seputar pria legendaris ini. Berikut lima fakta Benyamin Sueb.
1. Memiliki Bakat Seni Sejak Kecil
Benyamin Sueb lahir di Jakarta yang saat itu bernama Batavia pada 5 Maret 1939. Saat usia Benyamin dua tahun, ayahnya wafat. Hal ini membuat Benyamin turut membantu perekonomian keluarga melalui 'ngamen'. Sejak kecil bakat Benyamin sudah terlihat, ibunya pun mengetahui hal tersebut.
Menjadi bocah aktif dan kreatif, semakin menunjukkan bahwa Benyamin sosok yang berbakat. Saat kecil, ia sering memukul panic dan baskom sambil bernyanyi keliling kampung. Bahkan Benyamin kecil sangat gemar berjoget-joget di atas meja sambil bernyanyi.
2. Merintis Karier Musik
Seakan mengikuti naluri bakat yang dimilikinya, Benyamin pun terus menggeluti dunia musik dan bernyanyi hingga masuk masa sekolah. Saat duduk di SMA, Benyamin memiliki sebuah band bersama teman-temannya. Meski mampu di dunia musik, ia pun tak menolak untuk bekerja sebagai kondektur bus di kawasan Kemayoran pada tahun 1959.
ADVERTISEMENT
Di awal kariernya, Benyamin pun membuat sebuah grup musik Melody Boys, yang selanjutnya berubah menjadi Melodi Ria. Cucu jawa Kemayoran, Haji Ung ini pun mulai serius dengan dunia musik. Jika kecil suka mengamen keliling kampung, maka Benyamin dewasa mulai mengamen keliling kafe bersama grupnya.
3. Sosok Multitalenta
Tak lama berselang, Benyamin pun memilih bersolo karier, hingga pada tahun 1970-an ia pun berduet dengan sejumlah penyanyi wanita seperti Rita Zahara dan Ida Royani. Di tahun ini pun ia mulai merasakan masa kejayaan bermusik usai bergabung dengan grup musik Naga Mustika.
Kala bergabung dengan grup ini, Benyamin amat berjasa dalam mengembangkan seni tradisional Betawi , khususnya Gambang Kromong. Ia pun sukses berduel dengan Ida Royani, dan menjadi hits pada masanya bersama lagu Hujan Gerimis.
ADVERTISEMENT
Memiliki sosok yang dianggap guru dalam dunia seni, Benyamin pun mengingat pesan dari Bing Slamet: ‘Kalau ingin sukses, ciptakan karya sendiri’. Pesan ini yang jadi pemantik bagi Benyamin untuk membuat lagu-lagu populer.
Bukan main-main, keahliannya bermusik pun mengiringi kisah asmaranya bersama Nonnie. Ia menceritakan hubungannya melalui lagu yang begitu populer seperti Salam Lekom, Patjaran, Nonton Bioskop, Markonah 19, Burung Nuri serta Impian Semalam.
Tak puas di dunia musik, Benyamin mencoba peruntungan melalui dunia film. Ia membintangi 53 judul film di antaranya, Biang Kerok, Si Doel Anak Betawi, dan Banteng Betawi. Hingga akhir hayatnya, Benyamin juga berhasil menciptakan 75 album musik.
4. Sosok Rendah Hati
Meski sudah menjadi bintang ternama, Benyamin dikenal sosok yang rendah hati dan ramah. Hal ini diakui oleh tetangga di rumah lamanya di kawasan Kemayoran sebelum Benyamin dan keluarga pindah ke Pondok Labu, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Ia sering bermain dan berbincang bersama warga sekitar rumah lamanya. Bahkan, banyak wisatawan mancanegara datang ke rumah lama Benyamin untuk bertemu lantaran ia dikenal sebagai sosok baik yang jenaka.
Bahkan, ia pun sangat menghargai sosok yang baginya sangat berpengaruh baik kehidupan sehari-hari maupun dunia hiburan. Sosok tersebut adalah Bing Slamet. Di akhir hayat, Benyamin berwasiat agar dikebumikan tepat bersebelahan dengan makam Bing Slamet yang ia anggap sebagai guru dan teman. Benyamin Sueb dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.
5. Beberapa Penghargaan Benyamin Sueb
Dikenal sebagai seniman multitalenta yang menjunjung tinggi budaya Betawi, ia pun tak luput dari berbagai penghargaan. Benyamin Sueb pernah mendapatkan piala citra sebagai pemeran utama terbaik dalam film Intan Berduri dan Si Doel Anak Modern.
ADVERTISEMENT
Nama Benyamin Sueb pun dikenang sebagai nama jalan di mana Benyamin kecil dilahirkan dan dibesarkan, tepatnya di kawasan Kemayoran pada tanggal 6 Desember 1995. Benyamin juga pernah memperoleh penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 November 2011.
Selanjutnya tepat pada 22 September 2018, Pemprov DKI Jakarta meresmikan Taman Benyamin Sueb sebagai pusat kebudayaan Betawi. Di dalamnya juga tersimpan barang-barang Benyamin yang menjadi asset museum. (epw)