Netizen Ungkap Bahaya Fitur Fast Charging, Ini Tanggapan OPPO

Ilustrasi pengisian daya baterai smartphone. Foto: pixabay

Saat ini produsen smartphone berlomba-lomba untuk menyematkan teknologi anyar pada produknya. Salah satunya ialah teknologi fast charging. Ya, dengan fitur fast charging, proses pengisian daya baterai menjadi lebih cepat.

Fitur fast charging yang beredar di pasaran saat ini terdiri dari bermacam-macam spesifikasi. Mulai dari 15 W, 30 W, 40 W, hingga yang teranyar 65 W milik OPPO Find X2. Biasanya ponsel yang ditanami fitur ini merupakan ponsel high end dengan spesifikasi yang tinggi di kelasnya.

Baru-baru ini netizen mengungkap bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan fast charging. Pengguna Tiwtter bernama @andreif7 menyebut bahwa dirinya mendapat informasi terpercaya dari OPPO.

Fast charging bisa jadi berdampak pada usia baterai. Bahkan fast charging sebenarnya tidak lebih baik dari pengisian daya normal. Dia menambahkan bahwa fitur fast charging sebesar 40W saja dapat berakibat pada kesehatan baterai. Parahnya, fitur tersebut bisa memperpendek usia baterai.

"Faster charging 40W bisa mempengaruhi usia baterai hingga 70%, jika dibandingkan dengan charging 15W daya hidup baterai sampai 90%," jelas netizen itu sebagaimana dikutip dari Gizchina.

Namun pernyataan ini segera dibantah oleh pihak OPPO. Sebagai produsen yang mempelopori teknologi pengisian cepat, OPPO menyatakan bahwa fitur fast charging tidak menunjukkan penurunan daya baterai yang signifikan.

Berdasarkan uji lab yang dilakukan, kemampuan fast charging dari OPPO tetap mampu menjaga kesehatan baterai. Pengujian ini dilakukan oleh lab OPPO dan lembaga uji TUV Rheinland. Uji lab yang dilakukan terhadap OPPO Ace 2 tetap menunjukkan kesehatan baterai berada pada 94% setelah diisi dengan fitur fast charging 65W secara berulang sebanyak 300 kali.

Sebagai informasi, dua rilisan terakhir yaitu OPPO Ace 2 dan OPPO Find X2 yang hadir dengan teknologi fast charging masing-masing 40 W dan 65 W yang dianggap mengalami penurunan kesehatan baterai ternyata tidak benar.

Ke depannya, kemungkinan produsen smartphone akan berfokus pada pembaruan dari teknologi fast charging. Salah satunya, dengan kemampuan ponsel dalam pengisian daya baterai yang kembali melambat setelah terisi 50% untuk memperlambat penurunan usia baterai.(fit)