Startup Hypefast Tingkatkan Pendapatan Brand E-commerce hingga Dua Kali Lipat

Konten dari Pengguna
12 November 2021 22:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Start Up E-commerce Fashion. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Start Up E-commerce Fashion. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Startup Hypefast telah menggaet 25 brand e-commerce. Mereka mengeklaim bisnisnya bisa membantu brand meningkatkan pendapatan lebih dari dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
Hypefast mengembangkan bisnisnya sebagai pelopor rumah bagi brand dengan cara bekerja sama. Adapun, jangkauan brand kini ada di empat negara di Asia Tenggara.
Dengan demikian, catatan itu membuat Hypefast sebagai house of e-commerce native brands terbesar di Asia Tenggara. Sebab, mereka menyediakan suntikan dana kapital, tim ritel yang ahli di bidangnya, serta ekosistem dan infrastruktur ritel yang tersentralisasi.
Kendati beroperasi dengan cara mengakuisisi brand, Hypefast tetap mempertahankan pendiri-pendiri brand dalam jajaran manajemen guna mempertahankan relevansi yang kuat dengan pasar lokal. Salah satu akuisisi brand yang terbaru dalam portfolio Hypefast adalah brand bayi dan anak dari Indonesia yang pendapatannya tumbuh dari 3 juta dolar Amerika Serikat menjadi 8 juta dolar Amerika Serikat dalam waktu 6 bulan terakhir.
ADVERTISEMENT

Kembangkan Model Bisnis House of Brands bagi e-commerce di Asia Tenggara.

Diluncurkan pada Januari 2020, Hypefast adalah pionir yang mengembangkan model bisnis house of brands bagi brand e-commerce di Asia Tenggara. Ide awal untuk merintis Hypefast berasal dari pengalaman tim pendiri perusahaan dengan brand-brand e-commerce lokal, serta pemahaman mendalam atas berbagai kendala yang dihadapi sejumlah brand tersebut..
"Ada sedikit sekali alasan brand-brand di Asia Tenggara untuk tidak bisa berkembang menjadi brand yang memiliki EBITDA bernilai jutaan dolar Amerika Serikat," ujar Achmad Alkatiri, Pendiri dan CEO Hypefast.
"Brand-brand ini telah memperoleh akses terhadap manufaktur yang sangat efisien dan pasar yang luas dengan tingkat penetrasi e-commerce yang cukup tinggi."
"Selain itu, pendiri-pendiri brand lokal mampu memahami kebutuhan dan selera konsumen lokal, bahkan jauh lebih baik ketimbang kompetitor internasional, baik dalam hal mode, ukuran, standar, estetika, dan tingkat harga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Saya merintis Hypefast setelah berinteraksi selama lebih dari enam tahun dengan pendiri-pendiri brand lokal, serta mempelajari kesulitan mereka ketika mendapatkan SDM yang tepat, permodalan, skala, dan efisiensi operasional—setiap aspek ini saling berkaitan."
"Hypefast bertekad mengembangkan ekosistem brand berbasis e-commerce di Asia Tenggara bersama semua pendiri brand lokal yang luar biasa," pungkasnya.
Tidak seperti strategi "akuisisi cepat dalam jumlah banyak" yang dijalankan aggregator brand di pasar-pasar lain, Hypefast sangat mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Hypefast bekerja keras pada tahap pasca akuisisi, serta menggerakkan pertumbuhan melalui tim ritel terpadu, teknologi, proses efisien, analisis pasar, skala ekonomi, dan optimasi operasional back-end secara terpusat.