Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
12 Contoh Perkembangbiakan Vegetatif dan Penjelasan Lengkapnya
4 Desember 2024 21:04 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari nabatia.umsida.ac.id, Analisis Vegetasi dan Perkembangbiakan Tumbuhan, Arifin, 2016, dalam metode ini, tumbuhan menghasilkan individu baru dari bagian tubuhnya, seperti akar, batang, atau daun, tanpa keterlibatan gamet jantan dan betina.
Contoh Perkembangbiakan Vegetatif dan Penjelasannya
Sebelum membahas secara lengkap berbagai contoh perkembangbiakan vegetatif baik alami maupun buatan, berikut ini ada beberapa penjelasannya.
Perkembangbiakan vegetatif adalah proses reproduksi aseksual di mana tumbuhan menghasilkan keturunan dengan menggunakan bagian tubuhnya sendiri.
Proses ini memungkinkan tanaman untuk berkembang biak dengan cepat dan efektif, terutama di lingkungan yang stabil dan mendukung. Perkembangbiakan vegetatif dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
ADVERTISEMENT
Contoh Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Berikut adalah beberapa contoh perkembangbiakan vegetatif alami beserta penjelasannya:
1. Akar Tinggal (Rhizoma)
Contoh: Kunyit, jahe, lengkuas.
Akar tinggal adalah batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah. Batang ini memiliki ruas-ruas yang dapat menghasilkan tunas baru untuk membentuk individu baru. Misalnya, pada jahe, tunas akan tumbuh dari ruas-ruas pada rimpang, membentuk tanaman baru.
2. Umbi Lapis
Contoh: Bawang merah, bawang putih, bunga tulip.
Umbi lapis adalah struktur berbentuk bulat yang tersusun dari lapisan-lapisan daun berdaging. Tunas baru tumbuh dari kuncup pada lapisan tersebut, yang kemudian menghasilkan individu baru.
3. Umbi Batang
Contoh: Kentang, ubi jalar.
Umbi batang adalah bagian batang yang mengalami pembengkakan dan menyimpan cadangan makanan. Tunas yang tumbuh dari mata tunas pada umbi batang akan berkembang menjadi tanaman baru.
ADVERTISEMENT
4. Stolon (Geragih)
Contoh: Stroberi, rumput teki.
Stolon adalah batang menjalar di atas permukaan tanah. Batang ini akan membentuk akar dan tunas baru pada ruas-ruas tertentu, yang akhirnya menjadi tanaman baru.
5. Tunas
Contoh: Pisang, bambu.
Tunas tumbuh dari pangkal batang atau akar tanaman induk. Pada tanaman pisang, tunas tumbuh di sekitar batang induk, yang nantinya dapat dipisahkan untuk ditanam menjadi individu baru.
6. Tunas Adventif
Contoh: Cocor bebek, tanaman sukun.
Tunas adventif tumbuh dari bagian tubuh yang tidak biasa, seperti daun atau akar. Pada cocor bebek, tunas tumbuh dari tepi daun, yang kemudian jatuh ke tanah dan berkembang menjadi tanaman baru.
Contoh Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Vegetatif buatan dilakukan dengan bantuan manusia menggunakan teknik tertentu. Berikut adalah beberapa contoh perkembangbiakan vegetatif buatan:
ADVERTISEMENT
1. Stek
Contoh: Mawar, singkong, ketela pohon.
Stek adalah teknik menanam bagian tanaman, seperti batang, daun, atau akar, untuk menghasilkan tanaman baru. Misalnya, pada singkong, potongan batang ditanam langsung ke tanah untuk tumbuh menjadi individu baru.
2. Cangkok
Contoh: Mangga, jambu air, rambutan.
Cangkok dilakukan dengan mengupas sebagian kulit batang dan membungkusnya dengan media tanam, seperti tanah lembab atau sabut kelapa. Setelah akar tumbuh, batang tersebut dipotong dan ditanam sebagai individu baru.
3. Okulasi
Contoh: Jeruk, mangga, durian.
Okulasi adalah metode menempelkan mata tunas dari satu tanaman ke batang tanaman lain. Tujuannya adalah untuk menggabungkan sifat unggul dari kedua tanaman.
4. Sambung (Grafting)
Contoh: Anggur, kakao, tomat.
Sambung dilakukan dengan menyatukan dua bagian tanaman, yaitu batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion). Setelah menyatu, tanaman akan tumbuh sebagai individu baru dengan sifat unggul.
ADVERTISEMENT
5. Merunduk
Contoh: Mawar, alamanda, anggur.
Merunduk dilakukan dengan membengkokkan batang tanaman ke tanah, kemudian menimbunnya dengan tanah agar batang tersebut tumbuh akar. Setelah berakar, batang dapat dipotong dan ditanam sebagai individu baru.
6. Kultur Jaringan
Contoh: Anggrek, pisang, kelapa sawit.
Kultur jaringan adalah teknik modern yang melibatkan pengambilan jaringan kecil tanaman dan menumbuhkannya dalam media khusus di laboratorium. Metode ini menghasilkan tanaman baru secara massal dalam waktu singkat.
Keuntungan Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif memiliki sejumlah kelebihan, antara lain:
1. Cepat dan Efisien
Tanaman baru dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan reproduksi generatif.
2. Sifat Tanaman Terjaga
Karena tidak melibatkan pembuahan, sifat genetik tanaman induk akan diwariskan sepenuhnya kepada tanaman baru.
3. Bisa Dilakukan Sepanjang Tahun
Perkembangbiakan vegetatif tidak tergantung pada musim, sehingga tanaman dapat diperbanyak kapan saja.
4. Menghasilkan Tanaman Seragam
Metode ini cocok untuk menghasilkan tanaman dengan kualitas seragam, seperti pada perkebunan besar.
ADVERTISEMENT
Kekurangan Perkembangbiakan Vegetatif
Meskipun memiliki banyak keunggulan, metode ini juga memiliki beberapa kelemahan:
1. Keragaman Genetik Rendah
Tanaman hasil perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat genetik yang identik, sehingga kurang adaptif terhadap perubahan lingkungan.
2. Penyebaran Penyakit
Jika tanaman induk terinfeksi penyakit, tanaman baru juga rentan mengalami hal yang sama.
3. Memerlukan Perawatan Khusus
Beberapa metode vegetatif buatan, seperti cangkok dan kultur jaringan, membutuhkan keterampilan dan perhatian khusus.
Manfaat Memahami Perkembangbiakan Vegetatif bagi Petani
Perkembangbiakan vegetatif merupakan salah satu metode reproduksi pada tumbuhan yang tidak melibatkan proses pembuahan atau persilangan antara sel kelamin jantan dan betina.
Pada metode ini, tumbuhan berkembang biak melalui bagian tubuhnya, seperti akar, batang, atau daun.
Pemahaman mengenai perkembangbiakan vegetatif memiliki manfaat besar bagi petani, terutama dalam meningkatkan efisiensi, kualitas hasil tani, dan keberlanjutan usaha tani.
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Perkembangbiakan vegetatif memungkinkan petani menghasilkan tanaman baru dalam waktu singkat dibandingkan dengan metode generatif (menggunakan biji).
Tanaman yang berkembang biak secara vegetatif biasanya memiliki waktu pertumbuhan lebih cepat karena mereka tidak memerlukan proses germinasi seperti biji.
Contohnya, petani dapat menggunakan stek batang pada tanaman singkong atau ubi kayu untuk memperbanyak tanaman secara cepat dan efisien.
Selain itu, tanaman hasil perkembangbiakan vegetatif sering kali sudah matang secara fisiologis sehingga mampu tumbuh lebih baik di lingkungan yang sesuai.
Hal ini membantu petani meningkatkan produktivitas lahan, terutama dalam siklus tanam yang singkat.
2. Mempertahankan Kualitas Tanaman yang Unggul
Salah satu keunggulan utama perkembangbiakan vegetatif adalah kemampuannya untuk mempertahankan sifat genetik induknya.
Jika petani memiliki tanaman dengan kualitas unggul, seperti rasa buah yang manis, hasil panen yang melimpah, atau ketahanan terhadap penyakit, metode vegetatif memungkinkan sifat-sifat ini diwariskan tanpa perubahan.
ADVERTISEMENT
Contohnya, petani durian dapat menggunakan teknik okulasi atau cangkok untuk memastikan bahwa tanaman baru memiliki kualitas buah yang sama dengan pohon induknya.
Hal ini sangat menguntungkan karena menghasilkan produk yang konsisten di pasaran, meningkatkan nilai jual, dan membangun kepercayaan konsumen terhadap hasil tani petani.
3. Efisiensi Biaya dan Sumber Daya
Memahami dan mempraktikkan perkembangbiakan vegetatif juga membantu petani menghemat biaya produksi. Teknik ini mengurangi kebutuhan akan pembelian benih baru karena petani dapat menggunakan bagian tanaman yang sudah ada.
Misalnya, petani pisang hanya perlu memanfaatkan anakan (tunas) dari pohon pisang induk untuk memperluas kebun mereka.
Selain itu, beberapa metode vegetatif seperti cangkok atau stek dapat dilakukan dengan peralatan sederhana tanpa memerlukan teknologi tinggi. Hal ini sangat membantu petani kecil yang memiliki keterbatasan sumber daya.
ADVERTISEMENT
4. Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
Di tengah tantangan perubahan iklim, perkembangbiakan vegetatif memungkinkan petani menyesuaikan pola tanam dengan cepat.
Tanaman yang tumbuh dari stek atau cangkok sering k ali lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem karena berasal dari induk yang sudah beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
5. Mendukung Keberlanjutan Pertanian
Teknik perkembangbiakan vegetatif juga dapat mendukung praktik pertanian yang berkelanjutan. Misalnya, metode ini membantu petani mengurangi pemborosan sumber daya, seperti biji, yang sering kali membutuhkan pengolahan tambahan.
Selain itu, tanaman yang tumbuh secara vegetatif sering kali memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan dengan biji, sehingga mengurangi risiko kerugian.
Perkembangbiakan vegetatif merupakan cara reproduksi yang sangat efektif, terutama untuk memperbanyak tanaman secara cepat dan menjaga kualitasnya.
Terdapat dua jenis utama, yaitu vegetatif alami dan buatan, dengan berbagai contoh seperti akar tinggal, tunas, stek, cangkok, dan kultur jaringan.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode, petani dan pecinta tanaman dapat memilih teknik yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka.
Baik untuk tujuan komersial maupun hobi, contoh perkembangbiakan vegetatif menjadi solusi praktis dalam dunia pertanian dan hortikultura. (Zen)
Baca juga: 4 Contoh Surat untuk Idola dari Penggemar