Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
12 Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia beserta Peninggalannya
24 Juli 2023 20:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, terdapat 12 kerajaan Hindu-Budha yang cukup terkenal. Kerajaan ini tersebar di berbagai penjuru wilayah nusantara.
12 Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Kuno, Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (2008), 12 kerajaan Hindu -Budha di Indonesia yakni sebagai berikut:
1. Kutai
Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia, berdiri di Kalimantan Timur pada abad ke-4 Masehi. Pendirinya adalah Kudungga, menjadi raja pertama Kutai pada sekitar tahun 350 M. Raja yang terkenal dari Kutai adalah Mulawarman.
Peninggalan terkenal dari Kerajaan Kutai adalah yupa, pilar batu yang berisi prasasti yang memberikan informasi tentang kehidupan dan budaya mereka. Artefak arkeologi lainnya, seperti arca dan benda-benda kuno, juga telah ditemukan, menggambarkan kekayaan dan warisan budaya mereka.
ADVERTISEMENT
2. Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kalingga merupakan kerajaan yang bercorak Hindu. Pada sekitar abad ke-6 sampai abad ke-7, kerajaan ini berkembang di bagian Utara Jawa tengah mencangkup Pekalongan hingga ke Jepara.
Dinasti Syailendra merupakan pendiri dari Kerajaan Kalingga. Kerajaan tersebut juga mempunyai beberapa nama lain, seperti Kerajaan Holing dan Kerajaan Keling.
Peninggalan dari Kerajaan Kalingga adalah Prasasti Tuk Mas, Prasasti Sojomerto, Candi Angin, dan Candi Bubrah.
3. Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara merupakan kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 . Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang bercorak Hindu yang berpusat di Sundapura, Bekasi.
Peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara adalah Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Cidanghiyang, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, dan Prasasti Jambu.
ADVERTISEMENT
4. Kerajaan Melayu
Kerajaan melayu yang dikenal dengan Malayu berada di hulu Sungai Batang Hari, Jambi. Kerajaan ini diberitakan Tiongkok bahwa berdiri pada abad ke-7 dengan pusat pemerintahan di Minanga dan berpindah ke Dharmasraya pada abad ke-13.
Jejak peninggalan dari Kerajaan Melayu adalah Prasasti Grahi, Prasasti Padang Roco, Prasasti Kuburajo, dan Prasasti Tanjore.
5. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan yang berpusat di tepi Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Sriwijaya merupakan kerajaan besar yang kaya raya dan masa kejayaan terjadi pada saat dipimpin Balaputradewa pada abad ke-8 dan ke-9.
Pada masa kekuasaan Balaputradewa sampai raja Sri Marawijaya, Sriwijaya mampu menguasai Selat Malaka, dan berhasil memperluas kekuasaannya hingga Thailand Selatan.
Peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur, dan Candi Muara Takus.
ADVERTISEMENT
6. Kerajaan Sunda
Kerajaan Sunda adalah kerajaan bercorak Hindu dan Budha yang berdiri dari abad ke-7 sampai abad ke-16. Kerajaan ini didirikan oleh Tarusbawa. Peninggalan dari Kerajaan Sunda adalah Prasasti Citatih, Prasasti Kawali, dan Prasasti Batutulis Bogor.
7. Kerajaan Mataram Kuno
Mataram Kuno adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi di Jawa bagian tengah. Pendirinya adalah Raja Sanjaya. Kerajaan ini mencapai kejayaan di bawah pemerintahan Raja Samaratungga.
Mataram Kuno memiliki beberapa peninggalan bersejarah berupa candi-candi megah. Beberapa di antaranya adalah Candi Borobudur yang bercorak Budha dan Candi Prambahan yang bercorak Hindu. Keduanya masuk dalam situs warisan dunia UNESCO.
Selain itu, Mataram Kuno juga meninggalkan bukti-bukti arkeologi berupa prasasti-prasasti dan benda-benda kuno lainnya yang membantu mengungkap sejarah dan kebudayaan zaman itu.
ADVERTISEMENT
8. Kerajaan Kahuripan
Kerajaan Kahuripan adalah kerajaan Hindu yang berdiri di Jawa Timur, pada abad ke-10 Masehi. Pendirinya adalah Raja Airlangga, putra dari Raja Dharmawangsa dari Kerajaan Medang. Dalam masa pemerintahan Airlangga, Kerajaan Kahuripan mengalami kemajuan pesat.
Peninggalan dari Kerajaan Kahuripan adalah Prasasti Kamalgyan, Prasasti Pucangan, Prasasti Pamwatan, Kitab Arjunawiwaha, Candi Belahan, dan Candi Semar Jalatunda.
9. Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bercorak Hindu yang berlokasi di Pakuan, Bogor. Kerajaan ini didirikan oleh Sri Jayabhupati pada 923 M. Peninggalan dari Kerajaan Pajajaran adalah Prasasti Batu Tulis, Prasasti Sanghyang Tapak, Prasasti Kawali, dan Taman Perburuan.
10. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan pecahan dari Kahuripan. Pada masa pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai kejayaannya dengan wilayah kekuasaan hingga Pulau Sumatera. Peninggalan dari Kerajaan Kediri adalah Candi Penataran.
ADVERTISEMENT
11. Kerajaan Singasari
Kerajaan ini pada awalnya bernama Kerajaan Tumapel yang beribukota Kutaraja. Kemudian, nama kerajaan ini diganti menjadi Kertanegara dan berubah lagi menjadi Singasari.
Kerajaan Singasari yang bercorak Hindu-Budha didirikan oleh sosok pengawal Tunggul Ametung dan mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara.
Peninggalan dari Kerajaan Singasari adalah Candi Singasari, Prasasti Singasari, Prasasti Gondang, Arca Anusapati, Arca Ken Dedes, Arca Joko Dolog, dan Arca Dwarapala.
12. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit disebut sebagai kerajaan terbesar di Indonesia karena kekuasaannya hampir mencakup seluruh Nusantara. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya.
Kerajaan Majapahit memiliki peninggalan berupa Prasasti Kudadu, Prasasti Canggu, Candi Tikus, Candi Penataran, dan masih banyak lagi.
Dari 12 kerajaan Hindu-Budha di atas membuktikan bahwa sejarah Indonesia sangatlah panjang. Hingga saat ini, masyarakat masih bisa melihat peninggalan masa-masa kejayaan kerajaan tersebut. (MZM)
ADVERTISEMENT