Konten dari Pengguna

2 Contoh Materi Kultum Ramadhan tentang Jika Ini Ramadhan Terakhir

Berita Terkini
Penulis kumparan
12 April 2022 18:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kultum Ramadhana tentang jika ini bulan Ramadhan terakhir. Foto: unsplash.com/utsmanmedia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kultum Ramadhana tentang jika ini bulan Ramadhan terakhir. Foto: unsplash.com/utsmanmedia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kultum menjadi salah satu hal yang biasa dilaksanakan di bulan Ramadhan, seperti setelah shalat subuh maupun setelah shalat isya sebelum shalat tarawih. Bagi Anda yang ditunjuk untuk menyampaikan ceramah, bisa menggunakan 2 contoh materi kultum Ramadhan tentang Jika ini Ramadhan Terakhir berikut.
ADVERTISEMENT

2 Contoh Materi Kultum Ramadhan tentang Jika Ini Ramadhan Terakhir

Setiap umat Islam pasti ingin berjumpa dengan bulan Ramadhan. Sebab pada bulan Ramadhan setiap amalan akan dilipat gandakan Allah SWT. Selain itu, terdapat sebuah malam yang lebih dari pada 1000 malam, yaitu malam lailatul qadar.
Namun tidak satupun orang yang mengetahui kapan ajal menjemutnya. Kultum bisa menjadi media menyampaikan bahwa tidak ada yang mengetahui kapan kematian tiba.
Adapun 2 contoh materi kultum Ramadhan tentang Jika Ini Ramadhan Terakhir yaitu:
Contoh Materi Kultum Pertama

Kata-Kata Ramadhan Terakhir

Oleh Ustadz Abdullah Taslim
Maasyiral Musilimin Rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua limpahan nikmat dan karunia-Nya. Alhamdulillah kita saat ini menghitung hari-hari menunggu kedatangan satu anugerah terbesar yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita yang mungkin ini kesempatan terakhir kita bertemu dengannya, yaitu Syahru Ramadhan Al-Mubarak, bulan Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, musim kebaikan yang dipilih oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mungkin merupakan kesempatan terakhir kita bisa mendapatkan sebanyak-banyaknya rahmat dan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ADVERTISEMENT
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
“Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dia-lah yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia memilih dan tidak ada pilihan bagi manusia.” (QS. Al-Qashash: 68)
Allah memilih waktu lebih diutamakan-Nya dibandingkan waktu yang lain, Allah memilih tempat lebih dimuliakan dibandingkan tempat yang lain, manusia lebih dimuliakan satu dibandingkan yang lain. Dipilih dengan taufiq-Nya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kemuliaan musim yang diturunkan padanya berbagai macam nikmat, rahmat, karunia, keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah jadikan bulan Ramadhan lebih mulia dibandingkan bulan-bulan yang lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
شَهرُ رَمَضانَ الَّذي أُنزِلَ فيهِ القُرآنُ هُدًى لِلنّاسِ وَبَيِّناتٍ مِنَ الهُدىٰ وَالفُرقانِ
ADVERTISEMENT
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah:185)
Ketika disetiap saat Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan rahmat-Nya kepada manusia, maka dibulan yang dipilih-Nya di bulan Ramadahan musim kebaikan besar, Allah limpahkan dengan sekian banyak kebaikan. Makanya orang yang tidak mendapatkan kebaikan dibulan Ramadhan adalah orang-orang yang pantas dido’akan kecelakaan.
Sebagaimana do’a yang pernah disampaikan oleh Malaikat Jibril yang diaminkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dalam sebuah hadits yang shahih ketika Rasulullah Shallallahu ‘Ailihi wa Sallam bersabda:
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانَ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
ADVERTISEMENT
“Celakalah seorang hamba yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan berakhir dalam keadaan belum diampuni dosa-dosanya.” (Shahih Sunan At-Tirmidzi)
Kalau bukan dibulan Ramadhan hamba itu memperbaiki dirinya, lantas kapan dia akan memperbaiki diri? Kalau disaat-saat kebaikan banyak turun dia tidak mendapatkannya, maka kapan dia akan mendapatkan kebaikan itu untuk dirinya?
Oleh karena itulah kaum Muslimin Rahimakumullah,
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan kabar gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan dihadapan para Sahabatnya. Menunjukkan orang yang beriman mesti gembira menyambutnya. Dan konsekuensi dia gembira, dia senang, mesti dia mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum kedatangannya. Termasuk seperti apa yang dilakukan oleh mereka-mereka para ulama Salaf yang berdo’a sebelum kedatangannya. Mohon kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan ini, dalam keadaan hati kita dipenuhi dengan iman. Dijadikan kita bisa mendapatkan keberkahannya.
ADVERTISEMENT
Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu berkata, “Rasulullah Shallallah ‘Alaihi wa Sallam bersabda memberi kabar gembira kepada para Sahabat:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ ، افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا ، قَدْ حُرِمَ
“Sungguh akan datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa dibulan ini. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad)
Kesempatan ini tentu tidak bisa kita jamin akan berulang pada diri kita. Maka manfaatkanlah sebaik-baiknya bulan Ramadhan yang akan datang ini yang sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Belum terlambat kita berdo’a agar dimudahkan bertemu dengan bulan Ramadhan untuk mendapatkan sebesar-besarnya karunia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
ADVERTISEMENT
Jadikanlah Ramadhan yang akan kita hadapi ini mungkin sebagai Ramadhan terakhir bagi kita agar kita bersungguh-sungguh mempersiapkan diri, memperbanyak mengambil sebab-sebab rahmat dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan itu bagi kita semua. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan kita sebagai hamba-hamba yang selalu mendapatkan sebab-sebab untuk menyempurnakan hidayah, keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Demikianlah, semoga bermanfaat dan mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.
Ilustrasi kultum bulan Ramadhan. Foto: unsplash.com/rifkyns
Kultum Kedua

Mungkin Ini Ramadhan Terakhir Kita

Barangkali Ini Ramadhan Terakhir Kita Husni Mubarok (2020)
Apa yang bisa Anda bayangkan, ketika dokter memvonis anda bahwa secara perhitugan fisik, tubuh kita tidak bisa bertahan lebih lama. Kami yakin, anda akan melakukan hal terbaik dalam hidup, demi mendapatkan kebahagiaan setelah kematian.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, Islam mengajarkan kepada kita, agar kita sering mengingat kematian. Dalam arti, selalu menghitung, bekal apa yang harus kita persiapkan setelah kematian. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut orang semacam ini sebagai orang cerdas. Beliau bersabda,
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا ثُمَّ تَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Orang yang cerdas adalah orang yang memaksa dirinya untuk beramal yang manfaat setelah kematian. Sementara orang yang lemah adalah selalu mengikuti keinginan hawa nafsunya, kemudian dia berharap diampuni Allah. (HR. Ahmad 17588, Turmudzi 2647, dan Ibnu Majah 4401)
Apa yang bisa anda bayangkan, ketika ramadhan tahun ini adalah ramadhan terakhir bagi anda?
Kita sangat yakin, Anda akan mempersiapkannya sebaik mungkin. Anda akan berpuasa dengan serius, memperbanyak ketaatan, berusaha menjauhi segala maksiat, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
(MZM)