Konten dari Pengguna

2 Contoh Soal Penyimpangan Semu Hukum Mendel untuk Siswa SMA

Berita Terkini
Penulis kumparan
9 November 2022 17:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/id-id/@chokniti-khongchum-1197604/ - contoh soal penyimpangan semu hukum mendel
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/@chokniti-khongchum-1197604/ - contoh soal penyimpangan semu hukum mendel
ADVERTISEMENT
Berbagai contoh soal penyimpangan semu Hukum Mendel biasanya akan didapatkan para siswa saat duduk di bangku kelas 12 SMA. Untuk bisa tetap menjawab dan menyelesaikan soal dengan benar, ada beberapa materi pembahasan yang perlu kamu ingat mengenai Hukum Mendel.
ADVERTISEMENT
Dalam biologi, persilangan monohibrid merupakan penerapan dari Hukum I Mendel, sedangkan persilangan dihibrid merupakan penerapan dari Hukum II Mendel. Pada kondisi normal, persilangan monohibrid akan menghasilkan rasio fenotip yaitu 3 : 1 atau 1 : 2 : 1 pada generasi F2, sementara, persilangan dihibrid akan menghasilkan generasi F2 dengan rasio fenotip yaitu 9 : 3 : 3 : 1.
Namun, tidak semua persilangan bisa menghasilkan rasio atau perbandingan fenotip yang sesuai dengan Hukum Mendel. Ada persilangan yang menghasilkan rasio fenotip menyimpang dari Hukum tersebut. Penyebabnya adalah beberapa gen dengan alel yang berbeda yang saling memengaruhi saat pembentukan fenotip.
Mengutip dari Biologi SMA/MA Kls XII (Diknas), Gunawan Susilowarno, dkk, penyimpangan rasio fenotip ini pada dasarnya adalah modifikasi dari rasio fenotip Hukum Mendel biasa, sehingga hasil rasio fenotipnya dapat dikatakan sebagai penyimpangan semu Hukum Mendel.
https://www.pexels.com/id-id/@saifullah-hafeel-140752/

2 Contoh Soal Penyimpangan Semu Hukum Mendel untuk Siswa SMA

Berikut 2 contoh soal penyimpangan semu Hukum Mendel yang bisa kamu coba kerjakan. Jika sudah selesai, kamu bisa mencocokkan jawabanmu dengan kunci jawaban yang sudah disediakan.
ADVERTISEMENT
1. Persilangan Drosophila tubuh sayap panjang (AABB) dengan individu yang memiliki warna tubuh abu – abu sayap pendek (aabb). Jika A dan B terpaut dan a dan b terpaut maka F1 didapatkan AaBb (tubuh hitam sayap panjang). Jumlah F1 yang terbentuk adalah ….
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
Pembahasan:
Gen terpaut adalah gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama sehingga ketika meiosis dan membentuk gamet, gen – gen tersebut tetap bersama. Pada genotip AaBb normal akan mempunyai 4 gamet, yaitu: AB, Ab, aB, dan ab. Sedangkan pada genotip AaBb dengan A dan B terpaut serta a dan b terpaut, hanya mempunyai 2 gamet, yaitu AB dan ab.
ADVERTISEMENT
Sehingga, F1 pada persilangan tersebut adalah AaBb akan diperoleh seperti berikut.
P1 : AABB >< aabb
G1 : AB ab
F1 : AaBb
Sehingga jumlah gamet yang terbentuk yaitu 2 karena terpaut AB dan ab sehingga gametnya yaitu AB dan ab.
Jawaban: A
2. Warna bunga Linnaria dipengaruhi oleh gen A: menghasilkan antosianin dan a: tidak menghasilkan antosianin, serta gen B: sitoplasma basa dan b: sitoplasma asam. Antosianin dalam suasana asam menghasilkan warna merah, dan dalam suasana basa menghasilkan warna ungu. Tanpa adanya antosianin bunga berwarna putih.
ADVERTISEMENT
Apabila bunga dengan genotip AaBB disilangkan dengan bunga bergenotip aaBb, maka kemungkinan muncul anakan dengan bunga warna merah adalah…
a. 0%
b. 25%
c. 50%
d. 75%
e. 100%
Jawaban: A. 0%
Demikian contoh soal penyimpangan semu Hukum Mendel untuk siswa SMA dalam mata pelajaran biologi. Semoga bermanfaat. (DNR)