Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
2 Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi dan Solusinya
26 Agustus 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Efisiensi energi menjadi salah satu cara untuk mengatasi krisis energi di dunia. Permasalahan mendesain efisiensi energi menjadi tantangan yang harus dicari solusinya.
ADVERTISEMENT
Mendesain efisiensi energi adalah usaha yang dilakukan untuk mengurangi jumlah energi dan bahan kimia yang merusak lingkungan. Tujuannya untuk mengurangi polusi yang membahayakan manusia.
Mengetahui 2 Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi
Kimia hijau merupakan konsep yang digunakan dalam mendesain efisiensi energi. Dua permasalahan mendesain efisiensi energi dalam kimia hijau adalah sebagai berikut.
1. Boros Energi
Penggunaan energi yang tidak efisien disebabkan oleh banyaknya proses kimia tradisional menggunakan energi dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat menjadi pemborosan sumber daya.
Penggunaan energi yang tidak efisien juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Efek gas rumah kaca memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan makhluk hidup.
2. Bahan Kimia
Beberapa reagen atau agen pemutus yang digunakan dalam proses kimia konvensional mungkin memiliki dampak yang berbahaya terhadap manusia atau lingkungan. Contohnya penggunaan pelarut organik berbasis fosfor, atau bahan kimia logam berat yang dapat sangat berbahaya jika mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT
Solusi dalam Mengatasi Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi
Solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan mendesain efisiensi energi adalah sebagai berikut.
1. Reaktan
Penggunaan reaktan atau zat kimia yang selektif dan efisien dapat menghasilkan efek samping yang lebih sedikit, dan menghindari pemborosan energi dalam menghasilkan hasil efisiensi energi yang diinginkan.
Dikutip dari Buku Ajar IPA Kimia, Juremi (2024:51), kimia hijau adalah pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan dan pemanfaatan produk kimia. Tujuannya agar dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan bahaya yang diakibatkan oleh zat kimia terhadap manusia dan lingkungannya.
2. Energi Terbarukan
Mengganti sumber daya energi fosil dengan energi terbarukan seperti matahari, angin, atau biomassa dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengoptimalkan efisiensi energi. Misalnya, penggunaan panel surya dapat memasok energi yang diperlukan untuk proses kimia.
ADVERTISEMENT
3. Katalis
Undang-undang dalam kimia hijau mendorong penggunaan katalis. Tujuannya agar dapat meningkatkan efisiensi reaksi, dan mengurangi suhu dan tekanan yang diperlukan.
Katalis bekerja dengan mempercepat reaksi kimia tanpa dikonsumsi oleh reaksi itu sendiri. Hal ini dapat mengurangi penggunaan energi dalam skala besar.
Terdapat solusi untuk mengatasi permasalahan mendesain efisiensi energi dalam kimia hijau. Melalui penerapan dan perbaikan desain, efisiensi energi dapat ditingkatkan, sumber daya, serta dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dapat dikurangi.(DK)