Konten dari Pengguna

2 Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi dan Solusinya

Berita Terkini
Penulis kumparan
26 Agustus 2024 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Terkini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi. Sumber Unsplash/Jas Min
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi. Sumber Unsplash/Jas Min
ADVERTISEMENT
Efisiensi energi menjadi salah satu cara untuk mengatasi krisis energi di dunia. Permasalahan mendesain efisiensi energi menjadi tantangan yang harus dicari solusinya.
ADVERTISEMENT
Mendesain efisiensi energi adalah usaha yang dilakukan untuk mengurangi jumlah energi dan bahan kimia yang merusak lingkungan. Tujuannya untuk mengurangi polusi yang membahayakan manusia.

Mengetahui 2 Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi

Ilustrasi Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi Sumber Unsplash/Zaptec
Kimia hijau merupakan konsep yang digunakan dalam mendesain efisiensi energi. Dua permasalahan mendesain efisiensi energi dalam kimia hijau adalah sebagai berikut.

1. Boros Energi

Penggunaan energi yang tidak efisien disebabkan oleh banyaknya proses kimia tradisional menggunakan energi dalam jumlah yang besar. Hal ini dapat menjadi pemborosan sumber daya.
Penggunaan energi yang tidak efisien juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Efek gas rumah kaca memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan makhluk hidup.

2. Bahan Kimia

Beberapa reagen atau agen pemutus yang digunakan dalam proses kimia konvensional mungkin memiliki dampak yang berbahaya terhadap manusia atau lingkungan. Contohnya penggunaan pelarut organik berbasis fosfor, atau bahan kimia logam berat yang dapat sangat berbahaya jika mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT

Solusi dalam Mengatasi Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi

Ilustrasi Permasalahan Mendesain Efisiensi Energi. Sumber Unsplash/Karsten Würth
Solusi yang dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan mendesain efisiensi energi adalah sebagai berikut.

1. Reaktan

Penggunaan reaktan atau zat kimia yang selektif dan efisien dapat menghasilkan efek samping yang lebih sedikit, dan menghindari pemborosan energi dalam menghasilkan hasil efisiensi energi yang diinginkan.
Dikutip dari Buku Ajar IPA Kimia, Juremi (2024:51), kimia hijau adalah pendekatan terhadap perancangan, proses pembuatan dan pemanfaatan produk kimia. Tujuannya agar dapat meminimalkan atau bahkan menghilangkan bahaya yang diakibatkan oleh zat kimia terhadap manusia dan lingkungannya.

2. Energi Terbarukan

Mengganti sumber daya energi fosil dengan energi terbarukan seperti matahari, angin, atau biomassa dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengoptimalkan efisiensi energi. Misalnya, penggunaan panel surya dapat memasok energi yang diperlukan untuk proses kimia.
ADVERTISEMENT

3. Katalis

Undang-undang dalam kimia hijau mendorong penggunaan katalis. Tujuannya agar dapat meningkatkan efisiensi reaksi, dan mengurangi suhu dan tekanan yang diperlukan.
Katalis bekerja dengan mempercepat reaksi kimia tanpa dikonsumsi oleh reaksi itu sendiri. Hal ini dapat mengurangi penggunaan energi dalam skala besar.
Terdapat solusi untuk mengatasi permasalahan mendesain efisiensi energi dalam kimia hijau. Melalui penerapan dan perbaikan desain, efisiensi energi dapat ditingkatkan, sumber daya, serta dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dapat dikurangi.(DK)